Di KKN Cidahu, Dosen Fakultas Pertanian Berikan Penyuluhan Pengendalian Hama Penyakit Tanaman

KUNINGAN – Dalam rangka mengamalkan salah satu Tri Dharma Peguruan Tinggi, mahasiswa KKN UGJ Cirebon yang bertugas di Desa Cidahu Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan melaksanakan kegiatan penyuluhan pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman bagi warga setempat.

Kegiatan tersebut dilaksanakam di Balai Desa setempat, Rabu (26/8) yang dihadiri Kuwu Desa Cidahu, mahasiswa, warga dan pihak terkait lainnya.

Kegiatan ini di inisiasi oleh mahasiswa KKN UGJ Tahun 2021 sebagai bentuk kepedulian terhadap para petani di Desa Cidahu, untuk mengurangi hama dan penyakit pada tanaman. Pasalnya, masalah ini mengakibatkan terjadinya kegagalan panen dan sangat merugikan para petani. Dengan mengangkat tema penyuluhan hama dan penyakit pada tanaman, mahasiswa KKN berharap agar para petani di Desa Cidahu dapat mengurangi kegagalan panen yang di sebabkan oleh hama dan penyakit tanaman.

Didampingi oleh Dosen Fakultas Pertanian UGJ Deden SP MP yang sekaligus menjadi pemateri, acara penyuluhan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Melalui pemaparan materi yang di paparkan oleh narasumber, masyarakat yang mengikuti penyuluhan ini memberikan respon positif terhadap topik yang di sampaikan oleh Deden.

Salah satu solusi yang dipaparkan oleh Deden mengenai  pencegahan hama dan penyakit pada tanaman yaitu dengan cara memberikan pestisida sesuai dosis yang di anjurkan pada tanaman tersebut.

“Dengan memberikan MOL pada tanaman memberikan manfaat terhadap pertumbuhan tanaman,  kuantitas  dan kualitas produksi tanaman tersebut,” ujar Deden.

Pasca sosialisasi, Nanih Kurniah, SPdI selaku Kepala Desa Cidahu menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa KKN UGJ serta kepada Deden selaku Dosen Fakultas Pertanian UGJ yang telah memberikan wawasan dan ilmunya. Tentunya, kata dia, hal tersebut dapat berguna bagi masyarakat khususnya di Desa Cidahu.

“Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan para petani dapat lebih memahami akan bahayanya hama dan penyakit pada tanaman. Serta, masyarakat mendapatkan pembelajaran mengenai cara menghasilkan tanaman yang berkualitas baik,” ujar Kepala Desa. (CP-06)