Kena OTT KPK, TB Tegaskan Mulai Hari Ini Sunjaya Resmi Dipecat Dari PDIP

CIREBON – Tertangkapnya Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada, Rabu (24/10) kemarin di Pendopo Bupati dalam dugaan kasus jual-beli jabatan dilingkungan Pemerintahan Kabupatrn Cirebon. OTT tersebut membuat Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, TB Hasanudin angkat bicara mengenai salah satu kader PDIP yang juga sebagai Bupati Cirebon yang tertangkap tangaan KPK. Atas hal itu, sejak hari ini Sunjaya dipecat dari keanggotaan PDI Perjuangan.

TB mengatakan, informasi mengenai tertangkapnya Sunjaya didapatkannya melalui media massa. Kemudian setelah dirinya mengkroscek ternyata sunjaya telah ditangkap oleh KPK sore hari kemarin di pendopo Bupati Cirebon.

Dirinya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh Sunjaya Purwadisastra selaku Bupati Cirebon. Disebutkan pula olehnya, sudah berulang kali pimpinan partai menyampaikan terdapat tiga hal yang tidak dapat disentuh oleh kader ketika menjadi pejabat publik yaitu korupsi, narkoba dan terlibat dalam tindakan teroris.

“Bu Mega selalu menekankan kepada seluruh kader tidak boleh melakukan tindakan yang melawan hukum. Dengan adanya kasus ini kasus sangat disesalkan,” ungkapnya saat melakukan konferensi pers, (25/10).

Selain itu, partai pun tetap konsisten memecat Sunjaya Purwadisastra dari keanggotaan PDI Perjuangan dimulai sejak hari ini. Bukan hanya itu, mengenai seluruh administrasi pemecatan akan diselesaikan pada hari ini pula.

Masih kata dia, terkait bantuan hukum apakah akan diberikan atau tidak, ditegaskan oleh pihaknya, saat ini tidak memikirkan bantuan hukum yang diberikan kepada Sunjaya. Karena pihaknya menghormati proses yang dilaksanakan oleh KPK dan mendukung kegiatan yang telah dilakukan KPK.

Mengenai tertangkapnya Bupati Cirebon, dirinya tidak pernah mendapatkan laporan dari apa yang telah dilakukan Sunjaya. Ketika ditanya soal pengganti Sunjaya sebagai Bupati Cirebon sampai hari ini partai belum memikirkan hal itu. Mengingat, pihaknya akan mengkoordinasikan dengan Kemendagri terkait dengan pengganti Bupati. Disebutkan olehnya, yang terpenting roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik meskipun secara nyata roda pemerintahan akan pincang dengan tertangkapnya kepala daerah dalam tindakan kasus suap.

“Saya hanya mengetahui kabar soal nikah sirih , dan itusempat saya tanyakan terkait dengan pernikahan sirih kepada Sunjaya. Namun, terkait hal ini beliau mempertegas bahwa hal itu diakui Sunjaya tidak benar,” ungkapnya. (CP-02)