Kabupaten Cirebon Siap Jadi Tuan Rumah, Rangkaian Kegiatan Temu Inklusi Resmi Dibuka

Foto : Ist TEMU INKLUSI. Bupati Cirebon, H Imron bersama pihak terkait resmi membuka kegiatan Temu Inklusi, Kamis (8/5).

CIREBON — Imron Rosyadi, Bupati kabupaten Cirebon resmi membuka rangkaian agenda Temu Inklusi ke 6 dengan mengusung tema Komitmen, Sinergi, Aksi, dan Inovasi Berbasis Kebhinnekaan untuk Indonesia Emas 2045, Kamis (8/5).

Imron mengapresiasi Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia selaku inisiator penyelenggara Temu Inklusi ke 6 yang akan dilaksanakan di Desa Durajaya, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon. Menurutnya, even nasional tersebut merupakan penegasan inklusi bukan hanya sebuah tujuan, melainkan proses yang berkelanjutan.

“Ini membutuhkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, dengan menjadikan kebhinekaan sebagai fondasi,” tuturnya.

Imron juga menegaskan pemerintah kabupaten Cirebon sangat mendukung penyelenggaraan Temu Inklusi ke 6. Pihaknya siap mendorong sinergi lintas sektor untuk menerjemahkan komitmen kedalam aksi nyata yang inovatif. Dia berharap seluruh SKPD, masyarakat Cirebon dan difabel, bisa bergabung dan berkumpul di Temu Inklusi 6.

“Komunitas disabilitas jangan segan-segan untuk berkomunikasi untuk bersama-sama membangun Cirebon yang inklusif,” imbuhnya.

Tirta Sutedjo, Direktur PKPM BAPPENAS RI, turut mengapresiasi penyelenggaraan Temu Inklusi. Even tersebut menjadi ruang untuk menguatkan beberapa indikator pembangunan inklusif dan RPJMN yang harus dicapai dalam pembangunan. Salah satunya jumlah Unit Layanan Disabilitas bidang Ketenagakerjaan yang tersedia di tingkat kabupaten kota dan provinsi. Serta jumlah difabel yang mendapatkan fasilitas dari ULD bidang ketenagakerjaan dan atau dari Dinas yang menangani urusan ketenagakerjaan.

Menurut Tirta, tema Temu Inklusi sangat menarik dan dapat menjadi spirit untuk membangun inklusifitas di berbagai sektor. Temu Inklusi juga penting untuk mendorong partisipasi difabel untuk memperkuat relevansi dokumen perencanaan dan penganggaran daerah dan nasional yang menjawab kebutuhan.

“Organisasi difabel, masyarakat, CSO diharapkan juga dapat berperan sebagai mitra strategis, serta penggerak inovasi pemberdayaan dan partisipasi penyandang disabilitas,” tandasnya dalam sesi sambutan.

Temu Inklusi merupakan forum konsolidasi dua tahunan yang telah berlangsung sejak 2014, dan menjadi ruang strategis bagi organisasi masyarakat sipil, organisasi difabel, serta berbagai pemangku kepentingan lintas sektor untuk mendorong pembangunan yang lebih inklusif di Indonesia.

M. Joni Yulianto, Direktur SIGAB Indonesia, menjelaskan sejak 2024 SIGAB Indonesia telah melangsungkan kerja sama bersama Forum Komunikasi Difabel Cirebon (FKDC) dan Pemda Kabupaten Cirebon. Dalam kerangka program Strengthening Inclusion for Diffability equity and Rights (SOLIDER) melalui dukungan program INKLUSI – Kemitraan Australia dan Indonesia Menuju Masyarakat yang Inklusif, FKDC telah mendukung perintisan 6 Desa Inklusif, 3 di Kecamatan Greged dan 3 di Kecamatan Lemah Abang.

“Kami juga melakukan penguatan ULD Ketenagakerjaan, yang hingga saat ini 600 lebih tenaga kerja tersalurkan. Musrembang tematik yang dimulai oleh Bappelitbangda, dan itu semua jadi bukti, kabupaten Cirebon menuju pembangunan yang inklusif difabel,” jelasnya.

Joni menerangkan, Temu Inklusi telah berjalan selama 5 periode dan di periode ke 6 akan dilaksanakan di desa Durajaya. Pemilihan Cirebon sebagai tuan rumah ditentukan melalui tahap asesmen yang dilakukan sejak Desember 2024 lalu. Salah satu alasan kuatnya adalah telah banyak praktik baik, bukti baik bagaimana kabupaten Cirebon mengimplementasikan pembangunan inklusif.

Joni melanjutkan, Dalam mempersiapkan penyelenggaraan Temu Inklusi, pihaknya telah melangsungkan beberapa pertemuan, Baik dengan FKDC, koordinasi dengan OPD yang difasilitasi Bappelitbangda dan termasuk pembentukkan panitia di bulan lalu.

“Harapannya kepanitiaan yang telah terbentuk menjadi tim yang kuat dalam proses penyelenggaraan Temu Inklusi ke 6 ini.

Joni juga menargetkan Temu Inklusi ke 6 ini dihadiri 2.000 peserta, dengan harapan berdampak secara ekonomi bagi pemerintah Desa yang menjadi lokasi penyelenggaraan Temu Inklusi.

“Ini menjadi ruang interaksi, belajar menjadikan perbedaan itu bukan sekat, tapi rahmat dari tuhan,” imbuhnya.

Menuju acara puncak Temu Inklusi pada 2 – 4 September 2025 di Desa Durajaya, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, rangkaian Temu Inklusi akan berlanjut dengan berbagai kegiatan seperti diskusi tematik, perlombaan kreatifitas ‘Orang Muda Bicara Inklusi’. Temu Inklusi juga mengundang pengiriman praktik baik oleh organisasi difabel dan organisasi masyarakat sipil lainnya dalam menjadi bagian mewujudkan pembangunan yang inklusif. Pendaftaran kepesertaan juga secara resmi dibuka bagi seluruh pemangku kepentingan.
Informasi mengenai Temu Inklusi dapat dilihat melalui website resmi http://temuinklusi.sigab.org dan instagram @temuinklusi. (CP-10)

Be the first to comment on "Kabupaten Cirebon Siap Jadi Tuan Rumah, Rangkaian Kegiatan Temu Inklusi Resmi Dibuka"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*