HARJAMUKTI – Target PAD Parkir tiap tahun tak pernah capai target menjadi perhatian serius Pemda Kota Cirebon dan DPRD. Bahkan, hadirnya Peraturan Daerah (Perda) baru dengan zonasi dan karcis pun belum mampu membantu Dinas Perhubungan dalam mebcapai PAD Parkir tahun ini.
Demikian dikatakan oleh Kepala UPT Parkir Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Iman N saat diwawancarai Cirebonpos di ruang kerjanya, Rabu (13/7).
“Setelah satu minggu berjalan dengan karcis parkir, kami akan melakukan evaluasi dan meminta kepada Komisi I untuk penganggaran pengadaan karcis parkir agar ditambahkan,” kata Iman.
Iman mengungkapkan, pengadaan karcis Tahun 2022 sangat terbatas. Dimana karcis parkir sudah ada cetakan bulan Februari akhir. Sehingga pengadaan karcis yang ada anggaplah dagangan dikonversikan ke target PAD tidak akan bisa tercapai.
“Dengan metode tanpa karcis parkir gratis, pengadaan karcis parkir hanya Rp170 jutaan masih sangat kurang anggarannya,” ungkapnya.
Masih kata Iman, PAD di 4 jalan (Jalan Pasuketan, Winaon, Kanoman, dan Pecinan) kemaren sebesar Rp1.400.000 setiap harinya.
“Kalau setoran hasil dari target sudah mengenai, dirasa target masih minim. Sampai bulan Juli PAD parkir baru masuk di angka 20,39 persen dari target Rp4,6 miliar selama satu tahun,” jelasnya.
Kendala dilapangan, manurut Iman, salah satunya ada parkir liar yang harus dibenahi, SDM parkir, cuaca kalau hujan kolektor nagih juru parkir sudah pulang. Dan aada target setor Rp50 ribu juru parkir bilang sepi hanya bisa setor Rp40 ribu, jelas otomatis berkurang.
“Belum ada optimis untuk bisa mencapai target, paling 50 sampai 60 persen saja. Memang gak tercapai. Bagaimana kita melakukan pembenahan agar target bisa meningkat dan tercapai,” ujarnya.
Dengan adanya karcis, lanjut Iman, malah merosot karena masih kurang kesadaran masyarakat terkait tarif parkir. Ia pun meminta kepada masyarakat untuk bisa mematuhi tarif retribusi parkir yang ada.
“Sebelum perda zonasi keluar setoran dinaikan sejak Maret 2021 hingga 150 persen. Kemudian keluar Perda terbaru terkait zona dan non zona dirapatkan bersama dan juru parkir merasa keberatan,” paparnya.
Intinya, kata Iman, mereka sudah siap kalaupun target mereka dinaikan tinggal menunggu persetujuan Anggota DPRD dengan kondisi dilapangan.
“Setoran juru parkir belum ada kenaikan. Kalau dihitung dari keluarnya karcis yang ada merosot dibandingkan tanpa adanya karcis,” katanya.
Iman menuturkan, juru parkir A memiliki target setoran perhari Rp50 ribu, setelah sidak menggunakan karcis hanya 30 persen dari nilai tarif dikarcis. Jadi, juru parkir bingung dengan karcis keluar sekian mereka setornya berapa.
“Kalau diperhitungan lakunya karcis akan turun. Kalau pengguna jasanya taat dan sadar akan efektif penggunaan karcis parkir,” tuturnya.
Iman mengatakan, para juru parkir masih merasa bingung. Untuk itu, pihaknya menekankan jika penjualan karcis minim, Dinas lun akan ambil setoran sesuai yang ada pada surat tugasnya saja.
“Kami akan terus lakukan evaluasi terkait perkembangan karcis parkir di lapangan,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Belum Optimis Capai Target, Kepala UPT Parkir Dishub: Adanya Karcis Malah Merosot"