KEJAKSAN – Anggota DPRD Kota Cireyon Fraksi Hanura, Jafarudin menggelar Reses Masa Persidangan ke III di RW 01 Kampung Baru Kelurahan Kesenden yang dihadiri atusan masyarakat yang antusias.
Dalam reses kali ini, persoalan penahanan Ijazah sekolah di tingkat SMA serta pembuatan SIM kendaraan menjadi keluhan utama yang disampaikan oleh para remaja dan ibu-ibu.
”Banyak keluhan masyarakat tentang penahanan ijazah di SMAN 7 Kota Cirebon dan tidak ada kebijakan dari sekolah. Serta pembuatan SIM kendaraan yang sangat sulit,” kata Jafar usai acara kepada Cirebonpos, Kamis (8/11).
Jafar mengungkapkan, ketika siswa menunggak pembayaran di sekolah kemudian dicicil pun tidak bisa membuat sekolah memberikan ijazah untuk siswanya. Persoalan ini menjadi PR besar Komisi III terutama pendidikan dimana ijazah harus segera dikeluarkan agar bisa digunakan untuk melamar pekerjaan
”Penahanan ijazah oleh sekolah tidak boleh terjadi, jangan sampai sekolah menghambat siswa siswinya,” ungkapnya.
Kemudian, kata Jafar, persoalan pembuatan SIM kendaraan yang sangat sulit di Kota Cirebon. Dengan aturan yang ada dimana tidak ada jalan pintas bahwa pembuatan SIM sesuai dengan aturan. Akan tetapi, keluhan warga ketika pembuatan SIM dua sampai tiga kali tidak lulus.
”Hal ini menjadi keluhan tersendiri dan rata-rata sudah mengalami fruatasi tidak akan lagi membuat SIM,” ujarnya.
Masih kata Jafar, pihaknya akan komunikasikan untuk mencari jalan keluar apakah nanti diupayakan untuk kolektif dengan tes yang tidak berulang-ulang sehingga mereka yang meobuat SIM bisa terpenuhi.
”Kalau diwajibkan membuat SIM, tapi dalam pembuatannya sulit menjadi kendala. Persoalan ini akan saya sampaikan ke kepolisian sehingga warga yang memiliki aspirasi ini bisa didengar,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Di Reses Jafarudin, Warga Keluhkan Penahanan Ijazah dan Pembuatan SIM"