KESAMBI – Sampah di Kota Cirebon terus bertambah, seiring perkembangan dunia bisnis sebagai kota metropolitan. Hal tersebut berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi sampah setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Meski demikian, Kepala Dinas Lingkungan Hidup mencatat, masih banyak perusahaan yang belum melakukan kerjasama atau MoU sejauh ini.
Selain dari sampah rumah tangga warga Kota Cirebon, sektor wisata kuliner di Kota Cirebon yang dimunculkan para pengusaha menjadi pendapatan utama pada retribusi sampah.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon, Abdullah Syukur saat ditemui diruang kerjanya kepada Cirebonpos, Jum’at (26/10).
”Pendapatan dari sampah target Tahun 2018 ini sebesar Rp2,5 miliar, dan sampai dengan Bulan Oktober sudah diangka Rp2,1 miliar. Kami optimis dua bulan kedepan bisa mencapai target bahkan lebih,” kata Syukur.
Retribusi sampah tersebut, kata Syukur, berasal dari LPPK PDAM serta perusahaan yang melakukan MoU langsung dengan Dinas LH. Sampai saat ini, lanjutnya, baru 38 perusahaan yang melakukan MoU.
”Tidak semua perusahaan, dari 38 tersebit ada juga sekolah dan pendapatan paling besar dari sektor Mall,” ujarnya.
Syukur menyebutkan, Pada Tahun 2017 lalu, pihaknya ditargetkan dari retribusi sampah sebesar Rp1,6 miliar dan semua itu telah mencapai target. Bahkan, melebihi sehingga tahun ini target PAD nya semakin bertambah.
”Teknis pengangkutannya sesuai kesepakatan, dan masih banyak potensi dari perusahaan yang belum melakukan MoU. Kedepan akan ditingkatkan sosialisasi MoU ini,” ungkapnya.
Masih kata Syukur, pengadaan MoU dengan perusahaan masih bersifat persuasif dan belum dalam tahap prefentif. Kemudian, kata dia, retribusi sampah diberlakukan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dan masyarakat dalan pengelolaan sampah di Kota Cirebon.
”Saat ini masih dalam proses angkut, belum pada pembinaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Soal Sampah, Kadis LH Akui Masih Banyak Perusahaan yang Belum Teken MoU"