KEJAKSAN – Partai Golkar yang resmi mendaftarkan Bacalegnya dengan mematok target 9 kursi di Pileg 2019, menurut Taufik Tjarmadi sangat bertolak belakng dengan komposisi Bacaleg Beringin saat ini. Pasalnya, selain dikelola serampangan juga tidak sesuai dengan pedoman organisasi partai dalam penentuan Bacalegnya.
“Saya pesimis Golkar bisa pertahankan raihan kursinya, apalagi nambah kursi. Lihat saja dikelolanya tidak sesuai pedoman organisasi yang ada,” ungkap Taufik Tjarmadi.
Sebagai insan politik, harusnya Ketua dan pengurus Golkar lebih mengedepankan mekanise organisasi yang ada di Golkar. Bukan, kata dia, lebih mengedepankan suka dan tidak suka dalam penentuan daftar nama Bacaleg. Sehingga, nama-nama yang ada terkesan dipaksakan dan kurang memenuhi kriteria sesuai dengan tata aturan dan mekansime organisasi. Harusnya, kata dia, Golkar yang sudah memiliki akar rumput dan pilih tanding lebih mengedepankan aturan main sesuai pedoman organisasi. Jangan sampai, kata Taufik, Beringin yang sudah kokoh tumbang karena tidak siap dalam mengelolanya.
“Mana ada Bacaleg cadangan, kayak pemain bola saja. Saya melihat ini didasari suka dan tidam suka saja. Sehingga mengabaikan tata aturan organisasi. Dan ini menunjukan buruknya manajemen pengelolaan organisasi oleh ketuanya,” paparnya.
Masih kata Taufik, selama dipimpin Toto Sunanto, Golkar bukan malah lebih baik malah tanpa kejelasan di Kota Cirebon. Selain jelas tidak paham mengelola organisasi, dan lebih mengedepankan keinginannya pribadi serta mengabaikan mekanisme dan tata cara aturan yang ada.
“Selama dipimpin Toto tambah buruk dan tidak jelas arah Golkar di Kota Cirebon. Ini menunjukan kegagalan dia memimpin partai ini. Kita lihat saja di Pileg nanti kalau tidak percaya,” ungkap Taufik. (CP-06)
Be the first to comment on "Pesimis Golkar Pertahankan Kursi Pimpinan DPRD, Taufik: Dikelolanya Tidak Sesuai Tata Organisasi"