CIREBON – Dalam rangka menguji hasil penelitian pada skripsi yang dilakukan Fadilah Annisa dengan judul Respon Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine soja (L) Merr.) Kultivar Detam-1 Pada Pupuk SP dan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) di bawah bimbingan Dr H Subandi Nur Ir MP dan Siti Wahyuni SP MP.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil hitam kedelai (Glycine soja (L) Merr.) kultivar detam-1 pada pupuk SP dan cendawan mikoriza arbuskular (CMA). Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Kampus Mahad Al Zaytun, Desa Mekarjaya Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu Jawa Barat, yang terletak pada ketinggian ± 50 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan jenis tanah latosol dan tipe curah hujan termasuk tipe C (agak basah).
Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2023 sampai dengan Februari 2024.
Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Dimana masing-masing faktor terdiri dari tiga taraf sehingga mendapat sembilan perlakuan. Perlakuan tersebut diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 27 satuan petak percobaan.
Adapun rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Keilompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk SP dan faktor kedua adalah aplikasi Cendawan Mikoriza Arbuiskuilar (CMA). Masing-masing faktor terdiri dari tiga taraf sehingga mendapat sembilan perlakuan. Perlakuan tersebut diulang sebanyak tiga kali, seihingga terdapat 27 satuan petak percobaan.
Adapuin taraf dari kedua faktor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Faktor Dosis Pupuk SP (P2O5) terdiri dari tiga taraf yaitu P1 = Pupuk SP 180 kg/ha, P2 = Pupuk SP 270 kg/ha, P3 = Pupuk SP 360 kg/ha . 2. Faktor Peimbeirian CMA (C) terdiri dari tiga taraf yaitui: C1 = CMA 5 g/tanaman, C2 = CMA 7,5 g/tanaman dan C3 = CMA 10 g/tanaman.
Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, rasio pucuk akar, laju pertumbuhan tanaman, panjang akar, jumlah bintil akar, jumlah polong per tanaman, jumlah polong bernas per tanaman, bobot biji kering per tanaman, bobot kering per petak , bobot 100 biji kering,” ungkap Fadilah Annisa.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat interaksi antara pengaruh pupuk SP dengan CMA terhadap bobot kering 100 biji dan memberikan pengaruh terbaik pada perlakuan mandiri pupuk SP terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, cabang dan cabang produktif pada perlakuan P2 (270kg/ha). Sedangkan cendawan mikoriza arbuskular (CMA) berpengaruh mandiri terhadap panjang akar pada perlakuan P2 (7,5kg/tanaman).
“Jadi, kesimpulan akhir dari hasil penelitian menunjukkan semua perlakuan mmiliki respon yang sama pada bobot kering per petak. Dengan dosis pemberikan pupuk yang disarankan yakni SP 180 kg dan CMA 5 g bukan yang 270 kg dan cma 7,5 g,” terangnya. (CP-10)
Be the first to comment on "Respon Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine soja (L) Merr.) Kultivar Detam-1 pada Pupuk SP dan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA)"