HARJAMUKTI – Kontroversi muncul setelah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cirebon melakukan penertiban terhadap Alat Peraga Sosialisasi (APS). Pasalnya, penertiban tersebut dituding tebang pilih dan tidak menyeluruh serta mencederai rasa keadilan.
Dalam penertiban tersebut, Dr Drs Cecep Suhardiman SH MH menuding Satpol PP melakukan tebang pilih dalam menindak Alat Peraga Sosialisasi (APS).
Dr Drs Cecep Suhardiman SH MH yang merupakan Bakal Calon Legislatif dari PKB di Dapil 4 Kota Cirebon, menyampaikan kekecewaannya terhadap tindakan Satpol PP yang dianggapnya tidak objektif.
“Saya merasa sangat kecewa dengan tindakan Satpol PP yang terkesan tebang pilih dalam menertibkan alat peraga sosialisasi saya. Saya yakin bahwa alat peraga sosialisasi calon dari partai lain juga melanggar aturan, namun tidak mendapatkan perlakuan yang sama,” ungkap Cecep kepada awak media.
Menurut Cecep, penertiban tersebut dilakukan dengan tidak mengindahkan prinsip kesetaraan dan keadilan antara seluruh calon dari berbagai partai politik. Ia berpendapat bahwa langkah Satpol PP tersebut telah menciderai semangat demokrasi yang seharusnya mewujudkan persaingan yang sehat dan adil antar calon.
Penertiban APS Bacaleg oleh Satpol PP Kota Cirebon tentu pihaknya dukung sepanjang dikakukan secara adil dan menyeluruh. Akan tetapi, masih kata Cecep, saat ini yang dikakukan Satpol PP belum menyeluruh dan masih bersifat pilih-pilih. Makanya, Cecep mengaku protes atas tindakan yang bersifat diskriminatif tersebut. Karena kenyataan di lapangan baligho atau APS para Baaleg dari partai tertentu masih bertebaran baik yang di pasang sendiri-sendiri maupun di bilboard reklame yang masih terpasang di seputaran Kota Cirebon.
“Ini tidak boleh terus terjadi diskriminasi. Kalau tidak dilakukan secara adil terhadap semua, saya akan melakukan tindakan hukum untuk menindaklanjutinya,” tegas Cecep Suhardiman. (CP-10)
Be the first to comment on "Desak Satpol PP Tak Pilih-pilih Tertibkan APS, Cecep Suhardiman: Jika Tidak Adil, Saya Akan Lakukan Tindakan Hukum"