Soal Geser Suara, Kader Gerindra: Bapilu dan DPC Tak Serius Jaga Partai

Foto : Ilustrasi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

HARJAMUKTI – Terkait dengan pergeseran suara dari partai ke salah satu Caleg di Partai Gerindra saat pleno di KPU Kota Cirebon (3/5) lalu, dikritik keras salah satu kader Gerindra. Dimana, Pengurus DPC dalam hal ini Bapilu diduga ikut terlibat dalam pergeseran suara partai ke Caleg di Pleno KPU. Pasalnya, DPC Gerindra tidak merasa dirugikan atas kejadian tersebut. Dan parahnya lagi, tidak melakukan pelaporan atas kerugian tersebut malah menyetujui atas pleno ulang yang dilakukan KPU.

“Masa dirugikan diam saja dan setuju, ini kan mencurigakan. Harusnya keberatan dan segera laporkan itu. Tentu, kami menduga ada keterlibatan DPC dalam hal ini Bapilu dalam pergeseran suara itu,” ujar Kader Gerindra, Asep Cusmin.

Masih kata Asep, harusnya Bapilu dan DPC merasa dirugikan atas kejadian tersebut dan segera melaporkannya ke Bawaslu, bukan malah menyetujui atas Pelno ulang perbaikan tersebut.

Juga, tanyakan ke secara jelas KPU perubahan data itu dari DA1 ke DB atau seperti apa pada saat Pleno. Dirinya menduga ada keterlibatan Bapilu atas kejadian tersebut yang mendiamkan kejadian tersebut.

“Ini kan lucu, masa dirugikan KPU malah setuju saja. Sebenarnya mereka (DPC, red) siap tidak menghadapi Pemilu ini. Kok begitu cara kerjanya,” ujarnya.

Masih lanjut Asep, terkesan DPC Gerindra Kota Cirebon kurang siap menghadapi Pemilu kali ini. Disamping tidak ada saksi, rekap data apalagi C1 tidak disiapkan DPC. Itu, kata dia, jelas sangat merugikan partai dan Caleg pada pelaksanaan Pemilu ini.

“Bagaimana membela partai dan para Caleg, data saja tidak punya. Mau apa yang diperjuangkan dan siapa sebenarnya yang mereka perjuangkan,” paparnya.

Atas kejadian tersebut, pihaknya akan menelusiri dan menjadi catatan untuk Gerindra agar dilakukan evaluasi serius. (CP-05)

Be the first to comment on "Soal Geser Suara, Kader Gerindra: Bapilu dan DPC Tak Serius Jaga Partai"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*