HARJAMUKTI – Penutupan atau penyegelan aktifitas di Kampus Akademi Maritim Cirebon (AMC) oleh PD Pembangunan karena nunggak bayar sewa mendapatkan tanggapan pihak Yayasan AMC. Pihak yayasan mengaku sadar diri dan mengakui belum melunasi tunggakan ke PD Pembangunan. Namun demikian, pihak AMC berharap ada jalan tengah atas kondisi yang dialami kampus saat ini.
Ketua Yayasan Tirta Bahari, Ritci Sinaga mengakui bahwa pihaknya masih memiliki kewajiban yang belum diselesaikan dengan pihak PDP. Hanya saja, kata dia, memang kondisi keuangan lembaganya yang saat ini menyulitkan AMC memenuhi kewajiban tersebut.
“Kami sadar diri bahwa kami menumpang, sementara kami punya kewajiban yang belum kami bayarkan. Hanya memang dua tahun ini pandemi, dan kami terdampak, karena semua lumpuh. Dua tahun taruna kami pulangkan, kami tidak mau ambil resiko. Dan itu berpengaruh terhadap kondisi keuangan kami,” ungkap Ritci.
Selama dua tahun terakhir ini, lanjut Ritci, AMC memang masih menerima taruna, namun untuk pembiayaan tidak langsung dibayarkan sepenuhnya. Bahkan, kata dia, saat ini piutang AMC dari para taruna mencapai Rp5 miliar.
“Total Taruna disini ada sekitar 400, selama pandemi tunggakannya mencapail Rp5 miliar. Dan kami tidak bisa memaksakan orang tua taruna untuk melunasi. Kami lembaga swasta, non subsidi dari pemerintah, semua biaya mandiri,” ujar Ritci.
Merespon tindakan tegas PDP, ditambahkan Ritci, pihak yayasan sudah berkoordinasi dengan pembina, dan merencanakan pertemuan ulang dengan PDP untuk mencari jalan tengah dari persoalan yang saat ini terjadi.
“Ada kewajiban kami tertunggak satu koma sekian miliar, kami sudah sampaikan untuk meminta keringanan. Tapi dari PDP juga sudah ada peringatan satu dua sampai tiga, hanya karena kondisi kami seperti ini. Tadi saya sudah berkonsultasi dengan Pembina, Selasa kami akan bertemu lagi,” kata Ritci. (CP-06)
Be the first to comment on "Berharap Ada Jalan Tengah, Yayasan AMC Akui Nunggak"