KESAMBI – Progres pekerjaan peningkatan 5 ruas jalan di Kota Cirebon menggunakan DAK senilai Rp39 miliar saat ini, masih belum sesuai harapan. Pasalnya, peningkatan di Jalan Evakuasi masih terhambat oleh banyak kendala yang diakibatkan oleh salah satunya utilitas PLN.
Bahkan, salah satu pekerjaan croosing saluran di Jalan Evakuasi yang tidak jadi dikerjakan dari proyek DAK Rp39 miliar.
Demikian dikatakan oleh Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon, Hanry David saat ditemui Cirebonpos disela-sela kesibukannya, Selasa (4/12).
”Awalnya PLN menyanggupi untuk memindahkan utilitasnya di Jalan Evakuasi, tapi sampai sekarang tidak bisa, dan pekerjaan crossing saluran disana tidak jadi sehingga masuk ke nilai buangan atau pekerjaan lainnya,” kata Hanry.
Hanry menjelaskan, Progres pekerjaan di Jalan Ciremai raya dan Karanggetas sudah 100 persen. Namun, kata dia, di Jalan Wahidin dan Jalan Drajat minggu ini mencapai 80 persen, disisi lain Jalan Evakuasi masih banyak kendala sehingga baru mencapai 60 persenan.
”Sejak awal di Evakuasi ada faktor teknis yang menjadi kendala pada pelebaran jalan kaitan dengan utilitas PLN,” jelasnya.
Masih kata Hanry, pengerjaan di Jalan Evakuasi tinggal saluran drainase dengan pelebaran jalan saja. Dirinya pun berharap, semua bisa selesai tahun ini.
”Saya terus mendorong dan mengarahkan kontraktor setiap harinya, sehingga pekerjaan bisa selesai tepat waktu,” ujarnya.
Hanry mengakui pengerjaan di Jalan Evakuasi masih bermasalah. Bagitu pula pihak kontraktor menyadari keadaan di evakuasi seperti itu. Kemudian, lanjutnya, anggaran pun masih bermasalah dimana pihaknya berupaya meminta di transfer sisa anggaran dari pusat ke daerah sebesar 30 persen.
”Anggaran yang ada di kas daerah baru 70 persen. dan yang baru dibayarkan ke kontraktor hanya uang muka kurang lebih Rp10 miliaran. Pembayaran termin kedua minggu ini,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Croosing Saluran Batal Dikerjakan, DPUPR Akui Pekerjaan DAK Rp39 M di Evakuasi Belum Maksimal"