Pemerintah Naikan BBM, Sandi: UKM dan Perusahaan Terancam

Foto : CP-06 Calon Wakil Presiden RI Nomor Urut 02, Sandiaga Salahudin Uno.

CIREBON – Pemerintah sejak  kemarin telah menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi yang ditenggarai karena terus meningkatnya harga jual minyak dunia. Namun, Presiden Joko Widodo menunda kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium. Alasan penudaan harga Premium itu karena menunggu kesiapan Pertamina. ‎

Saat dimintai pendapatnya Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 02, Sandiaga Salahudin Uno menilai keputusan pemerintah menunda kenaikan harga Premium karena akan berdampak pada aktivtas Usaha Kecil Menengah (UKM). Kondisi demikian, dikatakan Sandiaga, akan terjadi lonjakan permintaan terhadap Premium, sehingga bisa menimbulkan kelangkaan Premium.

“Beruntung Premium kenaikannya ditunda. Tapi kami khawatir. Kalau terjadi kelangkaan, maka akan menimbulkan tekanan, khususnya pelaku UKM. Pabrik-pabrik dan UKM ini terancam karena biaya operasinya yang terus meningkat,” kata Sandiaga saat ditemui selepas memberikan pelatihan kepada ratusan ibu-ibu bertempat di Andalus City Harjamukti Kota Cirebon, Kamis (11/10).

Lebih lanjut, Sandiaga mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi Indonesia yang dimana nilai tukar rupiah semakin terpuruk. Ditambah lagi, saat ini harga minyak terus mengalami kenaikan di tingkat trading dunia dan disebutkannya karena hal itulah yang mendesak Pertamina dan pemerintah untuk menaikan harga BBM. ‎

“Enam sampai tujuh bulan ke depan harus ada langkah kongkrit. Jangan sampai, karena ini musim politik, kebijakan yang baik ditunda. Pisahkan dulu proses politiknya. Kita harus duduk bersama menyikapi hal ini,” paparnya.

Ditegaskan pula olehnya, dalam menjalani tahun politik saat ini sudah seharusnya pemerintah mengedepankan langkah strategis agar tidak berdampak pada masyarakat.‎ (CP-02)

Be the first to comment on "Pemerintah Naikan BBM, Sandi: UKM dan Perusahaan Terancam"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*