KEJAKSAN – Dalam kunjungannya ke Kota Cirebon, selain meresmikan layanan Layad Rawat, Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil memastikan Kota Cirebon akan dijadikan lokasi percontohan pariwisata terbaik di Jawa Barat. Dimulai dengan penataan Alun-alun Kejaksan, penataan pasar hingga membuat pusat kreativitas di Kota Cirebon.
Demikian dikatakan Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil usai melakukan peninjauan ke Alun-alun Kejaksan serta Kantor Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Wilayah III Jawa Barat, Rabu (14/11).
“Kota Cirebon akan dijadikan percontohan terbaik pariwisata di Jawa Barat dengan langsung melakukan penataan dan renovasi Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon,” kata Kang Emil kepada awak media.
Kang Emil menjelaskan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan RPJMD dimana wajah Jawa Barat 5 tahun ke depan yaitu provinsi pariwisata. Sehingga, daerah-daerah di Jabar yang memiliki potensi alami gunung dan pantai akan diolah menjadi pariwisata alami.
”Dan untuk perkotaan, akan diolah menjadi wisata sejarah dan belanja, seperti di Kota Bandung dan Kota Cirebon,” jelasnya.
Khusus untuk Kota Cirebon, lanjut Emil, langkah pertama yang diambil yaitu menata dan merenovasi Alun-alun Kejaksan. Pemprov Jabar sudah menyediakan dana hibah sebesar Rp 15 hingga 20 miliar untuk penataan alun-alun tersebut. Alun-alun akan dibuatkan basement karena adanya kebutuhan untuk lahan parkir.
”Tugu proklamasi akan diperbesar agar terlihat leibh menonjol dan dihormati. Tidak hanya itu, zona kaki lima juga akan dinaikkan menjadi dua lantai, sehingga bisa dijadikan zona belanja di atasnya,” ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Kang Emil, Jalan Siliwangi Kota Cirebon ini akan segera ditata sehingga nantinya Kota Cirebon memiliki jalan utama seperti jalan Asia-Afrika di Bandung. Trotoar bisa diperbesar dan bisa dibuatkan tempat untuk duduk.
”Jalan utama di Kota Cirebon harus ada kawasan tertib lalu lintasnya,” ucapnya.
Masih kata Kang Emil, gedung BKPP secara SOTK per Januari 2019 nanti juga sudah tidak digunakan lagi. Daripada dibiarkan menganggur, gedung tersebut menurut Kang Emil akan dikonsepkan sebagai pusat budaya. Sehingga, nanti kalau ada wisatawan yang datang bisa melihat tari-tarian di tempat tersebut.
”Saya meminta kepada Wakil Walikota terpilih, Eti Herawati untuk membuat berbagai macam expo di lokasi tersebut,” tambahnya.
Dengan kombinasi berbagai lokasi wisata di atas, maka Kang Emil yakin akan bisa meningkatkan waktu kunjungan wisata di Kota Cirebon. Kemudian, menurut Kang Emil, kekurangan Kota Cirebon itu jika datang, tempat nongkrongnya dimana. Jika tempat nongkrong sudah tersedia, maka turis bisa nongkrong lebih lama lagi di Kota Cirebon.
”Saya sudah membuat sketsa renovasi dan penataan Alun-alun Kejaksan dan sudah disetujui dan ditandatangani oleh Kang Emil, Pj Walikota Cirebon, Sultan Sepuh XIV, serta Wakil Walikota Terpilih Eti Herawati,” tandasnya.
Sementara itu Pj Walikota Cirebon, Dr H Dedi Taufik mengungkapkan, jika renovasi Alun-alun Kejaksan akan dilakukan pada 2019. Bahkan Dedi pun berharap wajah alun-alun yang baru tersebut juga bisa difungsikan pada tahun tersebut. Masih kata dia, bahwa sudah di sepakati secara bersama sketsa awal dari desain alun-alun Kejaksan ini. Alun-alun, lanjut Dedi, merupakan tempat orang saling bertemu.
”Saya berharap wajah Alun-alun Kejaksan yang baru nanti akan semakin banyak orang yang mendatangi alun-alu. Baik, untuk berwisata termasuk wisata kuliner dan belanja serta wisata religius dengan adanya Masjid Raya At Taqwa di sekitar alun-alun,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Siap Tata Alun-alun Kejaksan, Gubernur Pastikan Kota Cirebon Jadi Percontohan Pariwisata Terbaik Jabar"