Pukul 03.00 WIB, BMKG Sebut Puncak Gerhana Bulan

Foto : Ist Proses Gerhana Bulan.

JATIWANGI – Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. Gerhana Bulan sendiri mulai pukul 00.13 WIB dan puncaknya pada pukul 03.23 WIB hingga pagi hari.

Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru. Pada tahun 2018 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yaitu Gerhana Bulan Total (GBT) 31 Januari 2018 yang dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 15 Februari 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 13 Juli 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Bulan Total (GBT) 28 Juli 2018 yang dapat diamati dari Indonesia, dad Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 11 Agustus 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.

Proses Gerhana Bulan Total pada tanggal 28 Juli 2018 yang dimana Gerhana mulai pada pukul 00:13,0 WIB. Setelah itu, kecerlangan Bulan menjadi sedikit lebih redup dibandingkan dengan kecerlangannya sebelum gerhana terjadi.

Namun demikian, Menurut Petugas BMKG Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn MP, perubahan kecerlangan ini tidak akan dapat dideteksi oleh mata tanpa alat.

“Gerhana bulan hanya dapat dideteksi dari hasil perbandingan perekaman antara sebelum gerhana terjadi dengan setelah fase gerhana mulai terjadi,” ujarnya.

Kemudian dijelaskan Faa Iziyn ketika piringan Bulan mulai memasuki umbra Bumi, yang terjadi pada pukul 01:24,1 WIB, fase gerhana sebagian pun dimulai. Hal ini ditandai dengan sedikit lebih gelapnya bagian Bulan yang mulai memasuki umbra Bumi. Semakin lama bagian yang gelap ini menjadi semakin besar, hingga akhirnya seluruh piringan Bulan memasuki umbra Bumi pada pukul 02:29,9 WIB. Sejak waktu tersebut, bagian Bulan menjadi memerah dan mencapai puncak kemerahannya pada saat puncak gerhana terjadi, yaitu pukul 03:21,7 WIB. Memerahnya piringan Bulan ini terjadi karena adanya cahaya Matahari yang dihamburkan oleh atmosfer Bumi, untuk kemudian bagian cahaya kemerahannya yang diteruskan hingga sampai ke Bulan. Karena itulah, fase totalitas dalam Gerhana Bulan Total akan berwarna kemerahan.

“Peristiwa memerahnya piringan Bulan saat fase totalitas ini akan berakhir pada pukul 04:13,5 WIB. Yaitu ketika piringan Bulan mulai memasuki kembali penumbra Bumi,” terangnya.

Sejak saat itu, masih kata dia, piringan Bulan pun akan terlihat gelap kembali plus adanya ada bagian terang pada piringan Bulan, yang menandakan persitiwa gerhana Bulan sebagian kembali terjadi. Seiring waktu bagian yang terang itu akan semakin besar hingga akhirnya seluruh piringan Bulan meninggalkan umbra Bumi pada pukul 05:19,3 WIB.

Pada saat tersebut, lanjut dia, Bulan berada di bagian penumbra Bumi sehingga peristiwa gerhana Bulan penumbra pun kembali terjadi. Bulan pun semakin cerlang, meskipun kurang cerlang dibandingkan purnama biasa, hingga akhirnya gerhana pun selesai pada pukul 06:30,3 WIB ketika Bulan meninggalkan penumbra Bumi. (CP-02)

Be the first to comment on "Pukul 03.00 WIB, BMKG Sebut Puncak Gerhana Bulan"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*