Tak Mau Pedagang Gelisah, Sekda Desak Ketegasan Perumda Pasar Soal Pembangunan Pasar Kanoman

KEJAKSAN – Rencana pembangunan Pasar Kanoman yang tidak ada kejelasan selama dua tahun, tentunya membuat parapedagang gelisah. Pasalnya, selain permasalahan pasar darurat, persoalan internal keraton pun belum ada penyelesaian. Dan yang terpenting, keseriusan Perumda Pasar serta pihak PT Inti Usaha Raya yang harus segera membuktikan rencana pembangunannya.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Cirebon melalui Sekretaris Daerah, Asep Dedi meminta ketegasan tahapan pembangunan Pasar Kanoman kepada Perumda Pasar Berintan sehingga tidak ada kegelisahan dari para pedagang.

”Saya minta ketegasan tahapan pembangunan Pasar Kanoman ke Perumda Pasar untuk dibangun. Tinggal bagaimana dari pihak Keraton Kanoman nya,” kata Asep saat ditemui diruang kerjanya kepada Cirebonpos, Jum’at (27/7).

Asep menegaskan, ketika masih dalam permasalahan, jangan sampai pembangunan dipaksakan. Sehingga, nanti akan menimbulkan permasalahan yang baru. Seperti diketahui, kata dia, Pasar Kanoman adalah pasar utama di Kota Cirebon yang menjafi ikon

”Orang dari luar kota kalau belum belanja di Pasar Kanoman, berarti belum bisa dibilang dia datang ke Kota Cirebon,” ujarnya.

Untuk itu, Asep mengungkapkan, pembangunan dan penataan Pasar Kanoman harus dengan jauh lebih baik dari sebelumnya yang akan berdampak dengan tidak ada lagi kemacetan dan ennak dipandang serta nyaman.

”Semua harus di tata dengan baik, sehingga nilai budaya tidak hilang,” ungkapnya.

Maih kata Asep, konsep pembangunannya harus menunjukkan ciri khas budaya Cirebon, dan tidak menghilangkan karakter utama dari Keraton Kanoman itu sendiri.

”Bisa dilihat, Pasar Kanoman memiliki daya tarik sendiri. Kalau yang sudah biasa belanja kanoman akan susah berpindah untuk belanja ke pasar lain,” terangnya.

Asep memastikan, bahwa pedagang pasti menunggu pembangunan kapan dimulainya. Kemudian, ia mengharapkan agar pedagang bisa bersabar karena tidak akan bisa dipaksakan jika masih ada permasalahan.

”Yang penting, pedagang masih bisa berjualan dan tidak terganggu dalam mencari nafkahnya,” tandasnya. (CP-06)