Dukung MBG, USK: Harus Menyeluruh Dirasakan Manfaatnya

Foto : CP-06 Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Umar Stanis Klau (USK)

KEJAKSAN – Program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah cukup baik dijalankan di sekolah-sekolah.

Tentu, perlu adanya evaluasi dan peningkatan sehingga bisa memenuhi gizi siswa di sekolah secara menyeluruh

Meskipun belum seluruh siswa mendapatkan MBG, Pemerintah pun perlu ada beberapa hal yang diperhatikan dari sasaran penerima, efisiensi anggaran, serta teknis pendistribusian.

Demikian dikatakan oleh Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon Fraksi PDI Perjuangan, Umar Stanis Klau (USK), saat diwawancarai Cirebonpos digedung Griya Syawala, Selasa (4/2).

“Niat baik Presiden Prabowo merealisasikan janji politik terkait MBG sudah cukup baik. Namun ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan sehingga bisa secara menyeluruh dirasakan manfaatnya,” kata USK.

Menurut USK, dari segi sasaran penerima yakni siswa itu ada dua kluster dimana kluster anak dari keluarga ekonomi lemah akan lebih tepat sasaran karena kalau nomenklatur pemenuhan gizi anak anak indonesia lebih pertumbuhan fisik dan mental.

“Kalau kluster kedua anak yang sekolah elit tentunya tidak memerlukan MBG karena sudah sangat mencukupi gizinya,” ujarnya.

USK mengungkapkan, semangatnya jangan sampai hanya murni politis dengan sekedar memenuhi janji politik. Akan tetapi dalam rangka memberikan proteksi gizi kepada anak indonesia dengan ekonomi lemah.

“Jangan sekedar euforia selebrasi politik untuk memenuhi janji politik, ditengah kondisi keuangan yang belum baik ini menjadi evaluasi bersama,” ungkapnya.

Kemudian, lanjut USK, dari sisi anggaran APBD daerah kota maupun kabupaten yang keuangannya tidak baik saja jangan diganggu.

“Justru yang perlu diminta partisipasi adalah daerah yang surplus seperti di Bekasi, Bogor, Kota Bandung dan kota besar lainnya,” jelasnya.

Dari efisiensi itu, kata USK, Jangan sampai MBG menjelma menjadi Covid baru sehingga anggaran daerah refocusing semua.

Kemudian, lanjut USK, sektor teknis distribusi MBG ke siswa dimana terlihat dilapangan proses belajar mengajar terganggu.

“Waktu distribusi lebih baik pada saat jam istirahat dimana siswa bisa diarahkan ke satu tempat seperti kantin buatlah konter konter untuk distribusi MBG sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu,” jelasnya.

USK menuturkan, guru-guru jangan dilibatkan didalam proses pendistribusian makanan sehingga fokus nya tidak terbagi.

“Buatlah satu konsep yang baik dalam pendistribusian MBG, sehingga bisa tepat sasaran dan baik dalam distribusinya,” pungkasnya. (CP-06)

Be the first to comment on "Dukung MBG, USK: Harus Menyeluruh Dirasakan Manfaatnya"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*