Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Akan Sesuaikan Tarif, Kuwu Paniis: Saya Gak Izinkan Penambahan Debit Air

KUNINGAN – Rencana penyesuaian tarif air bersih oleh Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon belum sepenuhnya dibicarakan oleh semua pihak. Termasuk dengan Desa Paniis Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan dimana tempat yang mensuplay air bersih untuk warga Kota Cirebon. Desa Paniis mengaku tidak mengetahui rencana dan pemberitahuan rencana penyesuaian tarif, dan tidak akan menambahkan debit air bersih ke Kota Cirebon.

Seperti diketahui, Perumda Air Minum Tirta Giri Nata mempersiapkan reservoir air terbesar se-Indonesia dengan kapasitas 9.000 M3 di Plangong, dan ditargetkan akan beroperasi tahun ini. Serta sudah adanya Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penghitungan dan Penetapan Tarif Air Minum Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon.

Juga, Perumda Air Minum Tirta Giri Nata dan Pemkot Cirebon sudah bertemu dengan Bupati Kuningan di Kuningan beberapa waktu lalu, meski belum ada kesepakatan.

Hal ini seperti dikatakan oleh Kepala Desa Paniis Kecamatan Pasawahan Kebupaten Kuningan, Raski saat diwawancarai oleh Cirebonpos lewat sambungan telepon, Senin (9/3) siang.

“Saya tidak pernah diajak bicara terkait rencana penyesuaian tarif kepada pelanggan. Kalau ada kenaikan tarif ke pelanggan, kompensasnsi ke Desa Paniis juga harus ada kenaikan,” tegas Raski.

Raski mengungkapkan, bahwa Desa belum diberi tembusan tentang rencana penyesuaian tarif. Disisi lain, kata Raski, tidak ada penambahan debit air juga karena Paniis juga sempat terjadi kekeringan.

“Saya gak akan izinkan penambahan debit air. Debit air yang ke Cirebon 1.061 kubik air per detik,” ungkapnya.

Masih kata Raski, Perumda Air Minum Tirta Giri Nata dengan desa hanya kerjasama CSR dan keamanan saling menjaga saja. “Harapan saya ada penguatan Dirut dengan Walikota. Saya tidak ingin hanya secara lisan saja, karena biar jelas payung hukumnya. Jadi, Walikota dengan desa langsung,” tandasnya. (CP-06)