Dikhianati Koalisi, PKS Tak Dapat Jatah Badan Kehormatan

KEJAKSAN – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Cirebon merasa dikhianati oleh koalisi PDI Perjuangan, Golkar, PPP dan Gerindra.

Pasalnya, kesepakatan awal didalam Koalisi bersama PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, dan PPP dimana PKS diproyeksikan untuk bisa memperoleh posisi Ketua Badan Kehormatan (BK) merasa dikhianati.

Dalam pemilihan 5 Anggota BK dari 9 Calon Anggota BK yakni Ruri Tri Lesmana, Cicip Awaludin, Yuliarso, Andi Riyanto Lie, Andrie Sulistio, Fahrozi, Yusuf, Tunggal Dewananto, dan Syaifurrohman yang masuk menjadi Anggota BK yakni Cicip Awaludin, Yuliarso, Andri Sulistio, Fahrozi, dan Syaifurrohman.

Dan yang terpilih menjadi Ketua dan Wakil Ketua BK mengacu pada hasil musyawarah mufakat di internal BK Yakni Yuliarso sebagai Ketua dan Fahrozi sebagai Wakil Ketua.

Atas hal tersebut, Ketua Fraksi PKS, H Karso merasa dikhianati dengan tidak masuknya PKS didalam BK. Apalagi, melihat hasil yang ada teman-teman koalisi tidak komitmen atas apa yang sudah disepakati bersama.

“Yang di koalisi tidak komit dan terpengaruh dengan yang lain sehingga mengkhianati,” kata Karso kepada Cirebonpos usai paripurna, Senin (7/10).

Karso menyayangkan, karena mekanisme sudah dipilih, PKS pun akan menerima sehingga berjalan saja apa adanya. Bagi PKS AKD bukan segalanya dan bukan anugrah yang ada.

“Yang penting, kedepan sama-sama berjalan sehingga membawa marwah DPRD menjadi lebih baik,” ujarnya.

Masih kata Karso, PKS merasa sudah biasa dikhianati dimana berjuang pun sudah dilakukan, namun hasilnya seperti ini adalah takdir Allah.

“Rasa kecewa PKS kepada koalisi tetap ada, 10 orang di mitra koalisi tidak komitmen dengan kesepakatan bersama,” tegasnya.

Karso memastikan keadaan sekarang menjadi evaluasi di internal PKS. Setelah pertemuan ini akan segera dievaluasi bersama.

“Kami akan segera evaluasi, dan kedepan pun akan tetap belajar dari sebelumnya,” pungkasnya. (CP-06)