KEJAKSAN – Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kota Cirebon, Edi Suripno cenderung sepakat dengan format yang ditawarkan oleh Ketua DPRD Kota Cirebon, Affiati dalam penentuan Alat Kelengkapan DPRD (AKD) secara proporsional.
Edi menilai, sistem proporsional sangat baik untuk semua fraksi karena bisa semua fraksi bisa mendapatkan demi sebuah kondusifitas, kebersamaan, dan percepatan kinerja DPRD. Demikian dikatakan oleh Edi saat diwawancarai oleh Cirebonpos di tengah kesibukannya, Senin (30/9).
“Saya cenderung sepakat dengan sistem proporsional yang disampaikan oleh Ketua DPRD Affiati untuk mengakomodir semua fraksi demi kondusifitas, kebersamaan dan percepatan kinerja,” kata Edi.
Hari ini, dirinya akan bertemu beberapa fraksi untuk meminta pendapat terkait format yang disampaikan oleh Affiati sehingga semua bisa menerima konsep itu.
“Kita ini kebersamaan dan akan di akomodir. Format Affiati sangat bagus tinggal kita ikutin saja,” ujarnya.
Edi pun sudah melakukan komunikasi dengan Ketua DPC PDI Perjuangan untuk membuka pertemuan dengan fraksi lainnya. Memang, diakuinya belum secara bulat menerima namun perlu ada pertemuan dan dialog.
“Saya yakin semua bisa menerima format AKD secara proporsional sehingga terakomodir 9 fraksi yang ada,” ungkapnya.
Edi menjelaskan, bahwa tugas utama pimpinan setelah di lantik adalah rapat pimpinan itu sendiri yang membahas tupoksi dan pembagian tugas pimpinan.
Kemudian, lanjutnya, pimpinan segera mengundang para ketus fraksi dengan mengirim surat lebih awal untuk meminta personil di masing-masing alat kelengkapan sesuai fraksinya dengan proprosi hitungan angka yang sudah ada.
“Setelah masuk segera diparipurnakan untuk musyawarah dan atau pemilihan pimpinan AKD secara demokratis,” jelasnya.
Masih kata Edi, Bisa secara musyawarah yang berpaket tinggal di tentukan urutan setiap AKD satu per satu atau dibiarkan secara demokratis dari dan untuk mereka setiap AKD berpisah dalam lima tempat yang berbeda dilaporkan pimpinan di pripurna itu juga lalu ditetapkan.
“Setelah itu Bamus langsung rapat di hari yang sama atau satu hari paling lambat setelah penetapan AKD untuk menyusun agenda September dan Oktober,” paparnya.
Namun demikian, kata Edi, dinamika yang berkembang AKD belum tersepakati secara bersama. Ada dua konsep musyawarah dan demokratis dipilih secara tertutup.
“Musyawarah itu sistem setengah paket ketua, wakil ketua, dan sekretaris siapa. Diawali kesepakatan setiap fraksi untuk memformat partai ini ada d komisi berapa dan seterusnya,” kata Edi
Kemudian, lanjut Edi, Fraksi Gerindra sebagai pemenang berhak memilih pertama AKD, PDI Perjuangan memilih ke dua, Demorkat memilih ke tiga, Nasdem memilih ke empat, dan Golkar memilih ke lima.
“Fraksi lainnya di posisi wakil dan sekretaris atau dikumpulkan di BK sejumlah 5 orang,” tuturnya.
Edi menuturkan, setelah itu ada sebuah kesepakatan, apakah dalam putaran pertama 2,5 tahun atau 2,5 tahun berikutnya. Nanti wakil ketua yang sekarang bisa menjadi ketua di periode berikutnya di setiap AKD.
“Semua fraksi akan terakomkdir di AKD. Jadi tidak ada yang ingin mendapatkan AKD semuanya, semua porsinya jelas. Lihat saja nanti,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Demi Semua Kebagian, Ketua Fraksi PDIP Sepakat Sistem Proporsional di AKD"