KEJAKSAN – Raperda tentang APBD Perubahan Tahun 2019 akhirnya di setujui dan ditanda tangani oleh Ketua Fraksi, Pimpinan DPRD, dan Walikota Cirebon melalui rapat paripurna di Griya Syawala, Senin (5/8).
Dalam anggaran perubahan tersebut, untuk Pendapatan dari Rp1,46 triliun pada APBD murni berubah menjadi Rp1,67 triliun atau bertambah sebesar Rp194,3 miliar. Untuk PAD dari Rp478,4 miliar berubah menjadi Rp510,8 miliar. Dana Perimbangan dari Rp846,4 miliar pada APBD murni berubah menjadi Rp846,2 miliar atau berkurang Rp167 juta.
Pendapatan daerah yang sah dari Rp151,6 miliar berubah Rp313,8 miliar atau naik sebesar Rp162,1 miliar. Kemudian, Belanja dari Rp1,59 triliun berubah menjadi Rp1,73 triliun dimana ada penambahan sebeaar Rp180,4 miliar.
Belanja tidak langsung dari Rp728,1 miliar berubah menjadi Rp712,3 miliar atau berkurang sebesar Rp16,12 miliar. Belanja langsung dari Rp830 miliar berubah menjadi Rpq1,27 triliun atau naik sebesar Rp196,5 miliar.
Pegeluaran pembiayaan sebesar Rp569 miliar tetap tidak ada naik. Kemudian, pembiayaan Neto Rp82,5 miliar berubah menjadi Rp68,6 miliar atau berkurang sebesar Rp13,8 miliar.
Atas hal tersebut, Walikota Cirebon, Nashrudin Azis mengatakan, APBD Perubahan Tahun 2019 telah disetujui. Walaupun terjadi perhotungan yang sangat luar, biasa dimana kompromi untuk bisa melaksanakan APBD perubahan antara DPRD dan Eksekutif, diakuinya sangat luar biasa.
“Tapi, dengan sebuah kesamaan pemikiran dimana mengutamakan kepentingan yang lebih besar, akhirnya APBD Perubahan bisa disahkan,” kata Azis.
Azis mengungkapkan, hal tersebut merupakan yang sangat positif dimana ujian bagi DPRD dan Eksekutif untuk berfikir sama untuk kepentingan yang lebih besar sudah tercapai.
“Pembahasan resmi APBD Perubahan memang hanya satu hari satu malam, tapi ada pembahasan sebelumnya,” ungkapnya.
Masih kata Azis, secara formal baik di gedung DPRD bersama unsur pimpinan dan lainnya dibahas dengan sifatnya finalisasi saja. Sehingga, semua bisa terselesaikan dengan baik.
“APBD Perubahan sudah disetujui, kedepan bisa terus berlanjut pembahasan lainnya,” ujarnya.
Terkait KUA PPAS APBD Murni 2020, kata Azis , masih belum sempurna terpasang karena masih menunggu anggaran dari provinsi maupun dari puaat. Sehingga yang dipasang sudah bisa dipastikan dan dipergunakan dari pemerintah daerah maupun gambarannya.
“Baru struktur anggaran saja secara garis besar untuk APBD Murni Tahun 2020,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno mengatakan, Perubahan APBD Tahun 2019 sudah melalui mekanisme yang sesuai dengan peraturan perundangan. APBD Perubahan begitu cepat karena masa peralihan masa jabatan yang tidak memungkinkan bila dibahas pada periode kedepan.
“Periode kedepan butuh waktu pembahasan dan evaluasi yang akan jatuh tempo November atau Desember yang gak ngejamin adanya perubahan,” kata Edi.
Edi mengungkapkan, proses pembahasan KUA PPAS yang sampai kepada hampir 90 persen dimana APBD Perubahan tidak ada belanja. Karena masih berusaha menutupi defisit yang mencapai Rp13 miliar lebih.
“Solusinya ditingkatkan pendapatannya. Dimana eksekutif minta 5 persen dan kita dorong sampai 6 persen, serta penghematan di berbagai poin,” ungkapnya.
Masih kata Edi, penghematan khususnya terjadi pada belanja pegawai sekitar setengah persen dimana mendapatkan angka sampai Rp13 dan 14 miliar pada posisi seimbang. Jadi, kata dia, APBD tidak butuh waktu lama karena anggaran hanya bergeser triwulan ke empat saja.
“Belanja fix cost yang tidak terlalu besar serta peningkatan pendapatan setara Rp8,5 miliar dan efisiensi belanja pegawai Rp6-7 miliar yang bisa menutupi defisit,” jelasnya.
Edi menuturkan, tidak ada hal yang terlalu rijit untuk APBD Perubahan. Berbeda dengan APBD Murni 2020, dimana akan lebih dijabarkan di periode berikutnya.
“2020 kita membahas agenda besar belanja pendapatan dan lebih kepada penyusunan program serta pagu anggaran,” tuturnya.
Masih kata Edi, rekonsiliasi anggaran pusat dan provinsi dengan Rp1,467 triliun turun Rp20 miliar karena DAU dan DAK Kota Cirebon turun dan dari provinsi pun turun akan tetapi pendapatan dari sektoe pajak meningkat bisa mencapai 16,7 persen.
“PAD kita mendekati Rp500 miliar ada trend meningkat sampai 10 persen,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Utamakan Kepentingan yang Lebih Besar, APBD Perubahan 2019 Disetujui DPRD"