Memenuhi Syarat, Kemenag Kota Cirebon Pastikan 346 Calon Jamaah Haji Bisa Diberangkatkan dari BIJB Tahun Ini

KESAMBI – Pemberangkatan jamaah haji Wilayah Ciayumajakuning secara prinsip pada tahun ini sudah dipastikan akan diberangkatkan melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Khususnya untuk 346 jamaah haji asal Kota Cirebon yang akan berangkat tahun ini.

Hal itu seperti apa yang disampaikan oleh Jajang Badruzaman selaku Kasi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon, bila sarana prasarana yang ditentukan oleh Dirjen Haji terdapat 6 poin yang harus dipenuhi.

“Diantaranya adanya embarkasi, lokasi bersifat steril, adanya pemeriksaan kesehatan, terdapat pemeriksaan imigrasi, adanya tempat ibadah, dan tempat pelepasan. Jadi, itulah yang dimaksud dari 6 poin yang harus dipenuhi,” ungkap Jajang saat ditemui Cirebonpos di ruangannya, Selasa (15/5).

Sementara itu, kata dia, sampai dengan saat ini BIJB belum dapat memenuhi keenam syarat tersebut. Maka, sebagai jalan keluar pihaknya bersama stakeholder lainnya pun akan menyediakan hotel yang dekat dengan bandara dan memiliki kamar untuk memenuhi kebutuhan jamaah. Dan, ditambah lahan parkir yang cukup untuk 200 kendaraan.

“Hotel yang mendapatkan rekomendasi sejauh ini adalah Hotel Radiant yang ada di Geronggong Cirebon. Mengingat lahan parkir dan tempat menginap cukup untuk 400 orang ditambah akses tol yang dekat,” ujarnya.

Masih lanjut dia, pada Tqhun 2020 akan dibangunkan embarkasi bertempat di Indramayu. Sehingga, dipastikan pada tahun 2021 dipastikan penerbangan haji melalui BIJB Kertajati.

Kemudian, kata Jajang, pada persiapan pemberangkatan haji tahun ini pun Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap menanggung anggaran untuk menutupi biaya operasional.

“Sesuai rapat, kemungkinan jamaah haji akan menggunakan maskapai Garuda atau Saudi Airline. Penyusunan jadwal berangkat belum kita dilakukan mengingat sejauh ini masih menyelesaikan soal pemilihan maskapai,” jelasnya.

Dapat diketahui, sebanyak 346 orang jamaah haji Kota Cirebon akan berangkat pada tahun ini. Hal ini, kata dia, tidak terlalu banyak bertambah dari tahun sebelumnya. Hal ini beralasan karena masa tunggu haji untuk Kota Cirebon dan Kota Bandung masih dianggapnya terlalu lama. Tentunya dengan mendapatkan masa tunggu haji selama 17 tahun. (CP-02)