Kebiasaan Mepet Akhir Tahun, Kepala ULP Akui Hingga Maret Belum Ada SKPD Ajukan Lelang

KEJAKSAN – Proses lelang yang baik dan sesuai waktu dalam rangka mendapatkan perusahaan yang mengerjakan pekerjaan di suatu pemerintahan daerah sangatlah penting. Terlebih, jika lelang dilakukan diawal tahun anggaran sehingga tidak terlalu mendekati akhir tahun, dan tidak terkesan dipaksakan serta asal-asalan.

Nmaun demikian, SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon sampai dengan akhir Maret ini masih belum ada yang mengajukan lelang untuk pekerjaan konstruksi maupun barang. Bahkan, kebiasaan SKPD melakukan lelang dikerjakan mepet diakhir tahun.

Demikian dikatakan oleh Kepala Unit Lelang dan Pengadaan (ULP) Kota Cirebon, Syaroni saat diwawancarai oleh Cirebonpos diruang kerjanya, Rabu (27/3).

”Sampai sekarang, SKPD belum mengajukan pekerjaan untuk dilelangkan. Biasanya si mepet mendekati akhir tahun,” kata Syaroni.

Syaroni mengungkapkan, hingga saat ini SKPD belum ada yang mengajukan pekerjaan kontruksi dan barang untuk dilelangkan. Namun, kata dia, hanya jasa konsultan dan jasa lainnya saja yang sudah dilelangkan.

”Pengadaan jasa lainnya itu, seperti jasa cleaning service, pamdal, dan lain sebagainya baik di SKPD maupun di DPRD,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Syaroni, ULP telah membuat surat himbauan kepada seluruh SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Cirebon untuk bisa segera mengajukan lelang pekerjaannya.

”Kami audah buat surat himbauan, tinggal ditanda tangani wali kota saja,” ujarnya.

Masih kata Syaroni, Setiap tahunnya pasti ada pekerjaan yang berasal dari DAK. SKPD yang sering mendapatkan pekerjaan itu biasanya Dinas PUPR dan Dinas Kesehatan.

”Biasanya pengajuan lelang untuk pekerjaan DAK Bulan Juni maupun Juli, kebiasaannya seperti itu,” jelasnya.

Syaroni menuturkan perusahaan yang mengikuti lelang cukup variatif. Sehingga, siapapun bisa memenangkan lelang pekerjaannya. Namun, kata dia, lihat saja nanti pertengahan tahun akan masuk semua pengajuan lelangnya atau tidak.

”Senengnya mepet mepet karena perencannnya kurang. tahun ini ada lanjutan IGD terpadu senilai Rp80 miliar dari Bangub,” pungkasnya. (CP-06)