KEJAKSAN – Tepat 100 hari kerja, Walikota dan Wakil Walikota Cirebon Nasrudin Azis – Eti Herawati memimpin Kota Cirebon banyak hal yang sudah dilakukan baik untuk Cirebon Bersih, Cirebon Tertib, dan Cirebon Hijau.
Target 100 hari Kota Cirebon bisa menjadikan Cirebon Bersih, Tertib dan Hijau. Bukan hanya itu, Pemerintah Jawa Barat pun memberikan target 2 Juta kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pada tahun 2019 ini.
Tak hanya itu, OPD terkait seperti Satpol PP dalam menjalankan program Cirebon Tertib sudah terlihat dengan penataan pada Kawasan Tertib Lalu Lintas dari para Pedagang Kaki Lima (PKL).
Disisi lain, bagi program Cirebon Bersih baru terlihat penutupan TPS di Jalan Wahidin yang di pindah ke TPS Krucuk. Kemudian, penutupan TPS Bima yang dilanjut dengan pembangunan TPS di area Stadion Madya.
Namun, dalam menjalankan program Cirebon Hijau, masih belum maksimal. Pasalnya, penanaman taman di median Jalan di Jalan Cipto baru dilakukan oleh BUMD serta OPD yang berada di sana seperti Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon
Tantangan ini menurut Sekretaris Daerah Kota Cirebon, H Asep Dedi harus bedasarkan laporan dari masing – masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dari hasil laporan bisa diketahui selama 100 hari sudah berapa persen yang dilakukan dan dinas mana yang belum berjalan maksimal.
“Pekan depan OPD terkait akan menyampaikan apa saja yang sudah dilakukan dan belum dilakukan,” kata Asep kepada Cirebonpos, Kamis (21/2).
Dari tiga program unggulan ini, menurut Asep, target utamanya bisa mendatangan 2 juta wisatawan. Sebagai kota perdagangan dan jasa yang tengah berkembang pesat dibutuhkan perbaikan dari segala bidang, termasuk menata Kebersihan, Ketertiban dan Hijau.
“Goalnya itukan bagaimana mendatangan wisatawan, karena bisa berdampak positif bagi Kota Cirebon,” ujarnya.
Masih kata Asep, 100 hari kerja hanya titik awal, bukan target sepenuhnya. Namun yang harus menjadi perhatian visi misi SEHATI (Sehat, Hijau, Agamais, Tentram dan Inovatif) pada 5 tahun kedepan bisa terwujud.
“Sebenarnya bukan 100 hari, tapi bagaimana Visi-Misi SEHATI bisa terwujud dalam waktu 5 tahun mendatang,” paparnya.
Sementara itu terpisah, Ketua DPRD Kota Cirwbon, Edi Suripno mengatakan, konsistensi dalam menjalankan program yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Cirebon sangatlah penting. Program Cirebon Bersih di beberapa TPS di tutup yang dilanjut dengan sistem Mobiling.
”Ada kelemahan juga ketika TPS di tutup, ada pembukaan TPS baru di kawasan Stadion Madya Bima,” kata Edi.
Edi mengungkapkan, Cirebon Tertib belum terlihat nampak, meskipun sering dilakukan penertiban PKL. Akan tetapi, kata Edi belum ada solusi kongkrit, walaupun merupakan sebuah usaha yang positif.
”Perlu banyak evaluasi di Pemerintah Kota Cirebon sehingga bisa terus berjalan programnya,” ungkapnya.
Edi pun menuturkan, Cirebon Hijau belum terlihat karena programnya baru teranggarkan pada perubahan tahun anggaran 2019 ini. Jadi, kata dia, belum bisa maksimal dalam mengawal program Cirebon Hijau ini.
”100 hari kerja sudah ditempuh, namun belum maksimal. Sehingga menjadi suatu semangat untuk lebih maksimal lagi,” tandasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "100 Hari Kerja Jadi Titik Awal, Sekda Sebut Visi SEHATI Harus Jadi Fokus Perhatian"