Gara-Gara Ikut GARBI, Imam Masjid Dipecat Pengurus PKS

Foto : Ist Karena Ikut GARBI Imam Masjid Dipecat Pengurus PKS

JAKARTA – Baru kali ini ada imam masjid dipecat gara-gara ikut bergabung ormas. Peristiwanya terjadi hari ini Senin, 4 Maret 2019, menimpa Ustadz Anwar yang menjadi imam tetap sholat berjamaah di masjid Al-Ashri, Kelurahan Kalisari, Jakarta Timur.

Adalah saudara Iyan yang menjabat sebagai Ketua DKM Masjid dan sekaligus sebagai Ketua PKS Ranting Kelurahan Kalisari, pada Senin siang menyampaikan keputusannya mengganti Ustadz Anwar sebagai imam sholat berjamaah di masjid tersebut.

Dalam keputusan yang disampaikan melalui pesan WhatsApp, saudara Iyan menyampaikan alasan pemberhentian karena Anwar bergabung dengan ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI), dan menjabat sebagai Sekretaris GARBI Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Ketika dikonfirmasi, Ustadz Anwar membenarkan peristiwa tersebut. “Iya benar tadi siang saya diberhentikan dari tugas imam sholat jamaah di masjid Al-Ashri oleh Ketua DKM, saudara Iyan. Saya juga heran apa hubungannya imam sholat masjid dengan ormas GARBI,” ujarnya.

Lebih lanjut, Anwar juga menyampaikan, dugaannya bahwa keputusan itu dilakukan oleh saudara Iyan sebagai Ketua PKS Ranting Kelurahan Kalisari, tapi kemudian dibawa-bawa ke urusan masjid. “Saya memang sejak lama aktif juga di PKS. Nah, yang saya dengar katanya petinggi PKS mengharamkan ormas GARBI. Sehingga harus memilih PKS atau GARBI. Terus, apa urusannya dengan saya jadi imam sholat di masjid? Apa pengurus PKS sudah punya wewenang juga memecat imam sholat?,” tanya Anwar keheranan.

Menanggapi kejadian tersebut, Mahfudz Sidik, salah seorang Inisiator GARBI mengungkapkan keprihatinannya.

“Teman-teman saya di PKS mulai terjangkit pemikiran takfiri hanya karena perbedaan yang bukan prinsip. GARBI itu Ormas, bukan agama. Mosok iya kalau gabung GARBI jadi keluar dari Islam? Sampai seorang imam sholat harus dipecat karena jadi Pengurus GARBI,” tukas Mahfudz.

Didalami mengenai gejala pemikiran takfiri, Mahfudz kemudian menjelaskan bentuk-bentuk reaksi kalangan PKS terhadap kader yang bergabung dengan GARBI. Menurutnya, selama enam bulan terakhir banyak tindakan-tindakan aneh dilakukan oleh pengurus PKS, mulai dari pusat sampai daerah.

“Misalnya ada kader PKS di Jogja besanan dengan seorang ustadz senior PKS di Jakarta, tapi aktif di GARBI. Lalu mereka diteror dan difitnah sedemikian rupa. Bahkan sebelum proses pernikahan terjadi, mereka diminta untuk membatalkannya. Akhirnya, mereka mengundurkan diri dari PKS,” papar Mahfudz.

Dan, ada banyak kasus aneh yang terlalu banyak untuk diungkapkan. Tapi, dirinya membaca jelas gejala pemikiran dan sikap takfiri dari sementara kalangan PKS terhadap kader-kader yang bergabung dengan Ormas GARBI. Menurut Mahfudz, kejadian terbaru ini menampakkan potret kontradiktif PKS.

“Katanya PKS akan memperjuangkan RUU Perlindungan Ulama dan Ustadz. Nah, ini kok imam sholat masjid malah dipecat karena alasan jadi pengurus Ormas?,” sindir Mahfudz. (CP-10)

Be the first to comment on "Gara-Gara Ikut GARBI, Imam Masjid Dipecat Pengurus PKS"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*