KEJAKSAN – Penyaluran air bersih dari Perumda Tirta Giri Nata dikeluhkan masyarakat Kota Cirebon sepekan terakhir ini. Atas hal tersebut, Komisi II DPRD Kota Cirebon melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Kantor Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon guna menanyakan permasalahan tersendatnya distribusi air bersih ke masyarakat tersebut, Jum’at (8/2).
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, H Sopyan Satari SE MM didampingi direksi lainnya mengatakan, saat ini pihaknya mengaku melayani pelanggan air bersih rata-rata hanya 18 jam perhari. Hal itu, tak lepas dari dua faktor permasalahan, yakni teknis dan alam.
“Faktor teknisnya pembangunan sumur pengumpul Cipaniis 1978 sampai sekarang belum mengalami perubahan. Sehingga, tahun 2000 sampai saat ini masih ada kendala,” kata Opang sapaan akrabnya.
Kemudian, kata Opang, faktor alam yang saat ini sering terjadi tahunan pada Januari sampai dengan Maret. Diakui Opang, bahwa Tahun 2019 ini kondisi yang paling parah.
“Sumber air kami dari air baku di mata air. Sehingga, dari atas lahan untuk sampai ke mata air dipegunungan butuh waktu dua sampai tiga bulan,” ujarnya.
Opang menyebutkan, bahwa solusi yang sedang dilakukan adalah secara bersama dengan pemerintah daerah mengikuti program kota binaan dengan membangun SPAM dan membangun Reservoar.
“Senin 11 Februari 2019, kami diundang oleh Satker Pemerintah Pusat membahas pembangunan Reservoar dan akan segera dilelangkan,” jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut Opang, pihaknya pun mencoba melakukan pembuang udara di pipa akibat dari debit air yang berkurang. Sehingga, penambahan tekanan air melalui pompa akan dimaksimalkan.
“Saat ini sudah mulai ada perbaikan-perbaikan tekanan air. Sehingga, lebih banyak air yang tersalurkan kepada pelanggan,” ungkapnya.
Opang menuturkan, pihaknya pun melakukan pengiriman air secara terjadwal, seperti beberapa RW di Samadikun yang sering dikirim air bersih langsung ke RW nya.
“Perbaikan pompa di beberapa titik juga akan dioptimalkan, sehingga akan berubah menjadi baik didaerah yang mengalami gangguan. Saat ini pompa air ada di Jalan Wahidin, Veteran dan Ciremai Giri,” katanya.
Atas pemaparan dari Dirut Perumda Tirta Giri Nata tersebut, Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno SH mengatakan, ada dua hal yang menjadi kendala terhambatnya air di masyarakat, yakni alam dan teknis.
“Faktor alam dengan berkurangnya debit air yang masuk ke mata air di pegunungan, dan itu terjadi setiap tahun,” kata Agung.
Kemudian, lanjut Agung, faktor teknisnya adalah ada gangguan pada jaringan pipa karena faktor usia yang harus segera direvitalisasi.
“Pekerjaan rumah kita dengan komitmen kedepan, mengganti pipa yang sudah berusia dengan anggaran sekitar Rp40 miliar,” ujarnya.
Agung juga menuturkan, pekerjaan JDU dan Reservoar sudah, saat ini tinggal perbaikan pipa saja. Namun, tetap pompa air dibeberapa titik yang masih ada kendala harus segera diperbaiki.
“Kami harap Perumda bisa merespon lebih cepat dan segera diperbaiki,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Disidak Komisi II DPRD, Dirut Perumda Tirta Giri Nata Jelaskan Masalah Distribusi Air Bersih Bagi Masyarakat"