Terima 5 BRT, Walikota Cirebon Harapkan Bisa Tingkatkan Layanan Masyarakat dan Pariwisata

BANDUNG – Keberadaan Bus Rapid Transit (BRT) diharapkan bisa meningkatkan pelayanan dari Pemerintah Daerah Kota Cirebon kepada masyarakat. Termasuk pula meningkatkan kunjungan pariwisata di Kota Cirebon.

Secara resmi Pemerintah Daerah Kota Cirebon mendapatkan hibah 5 BRT dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalu Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat pada, Rabu (19/12).

“Pemerintah Daerah Kota Cirebon mengucapkan terima kasih, atas hibah BRT ini. Menurut saya merupakan suatu langkah maju dari pemerintah provinsi untuk mengembangkan kota dan kabupaten yang ada di Jawa Barat, khususnya Kota Cirebon,” ungkap Walikota Cirebon, H Nashrudin Azis.

Kemudian, Azis sangat berharap, keberadaan BRT tersebut bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Kota Cirebon. Khususnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan transportasi dengan biaya yang terjangkau, cepat, nyaman, dan aman. Juga mengurangi kemacetan serta polusi.

Bahkan tidak hanya itu, keberadaan BRT tersebut juga diharapkan bisa membuat tingkat kunjungan wisatawan di Kota Cirebon lebih meningkat lagi. Ini pun sesuai dengan keinginan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil agar Jawa Barat menjadi provinsi pariwisata, sehingga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah.

“Dengan adanya angkutan masal seperti ini, tentunya akan membawa angin segar bagi Kota Cirebon. Nanti, dalam pemanfaatannya akan berdampak pada peningkatan dalam sektoral pariwisata,” ujarnya.

Sedangkan untuk penggunaan bus itu sendiri menurut Azis, harus disesuaikan dengan pemberi hibah serta melalui berbagai pertimbangan dari dinas terkait yaitu Dinas Perhubungan Kota Cirebon.

Sementara itu terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Drs H Atang Hasan Dahlan MSi mengungkapkan, pihaknya masih mengkaji rute mana saja yang nantinya akan dilalui oleh BRT tersebut.

“Rencananya kita ingin menjangkau daerah di Kota Cirebon yang belum terlayani angkutan umum,” ungkap Atang.

Mereka pun, lanjut Atang, telah menyiapkan biaya untuk operasional pertama BRT tersebut. (CP-02)