Tolak Bala, Masyarakat Gegunung Gelar Rangkaian Rebo Wekasan

Foto : CP-02 REBO WEKASAN. Nampak warga Gegunung Kecamatan Sumber gelar rangkaian kegiatan Rebo Wekasan, Rabu (7/11).

CIREBON – Rebo Wakasan menjadi sebuah tradisi yang sudah sejak lama dijalankan oleh masyarakat Gegunung sebagai bentuk usaha untuk menolak bala yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, Rabu (7/11).

Berbagai rangkaian acara pun dalam tradisi ini dilakukan, seperti Kidung Air dan Kidung Kerahayuan dengan harapan kepada sang pencipta agar bebas dari bala dan bencana yang dilakukan disalah satu tempat yang menjadi situs di Gegunung Kecamatan Sumber.

“Kita juga melaksanakan Tawurji kepada anak yatim yang biasa dikumandangkan setiap malem Rebo di seantero Cirebon yang meriwayatkan kejadian Syekh Siti Jenar yang meminta orang kaya menyisihkan hartanya untuk dibagika pada anak yatim agar selamat dan panjang umur,” ungkap Juru Kunci Situs Gegunung, Raden Hasan Ashari.

Masih kata dia, selain itu, terdapat pula tradisi mandi disungai Cipager atau yang kerap disebut Tumirad dengan filosofi untuk menyembuhkan dan menjauhkan diri dari segala bentuk penyakit. Kemudian, kata dia, diakhiri dengan tawasulan untuk mendoakan leluhur Cirebon sebagai bentuk pelestarian tradisi.

“Kita juga tawasulan untuk mendoakan para leluhur Cirebon,” ujarnya.

Dalam acara itu pun terdapat penanda tanganan bersama dalam rangka pelestarian tradisi di Gegunung dan meningkatkan silaturahmi, serta untuk melaksanakan ajaran Sunan Gunung Jati.

Sementara itu, Carmin selaku Sekretaris Kecamatan Sumber yang hadir dalam kesempatan itu menuturkan, masyarakat gegunung hingga saat ini masih melaksanakan tradisi sebagai usaha menjaga budaya yang juga sebagai aset bersama yang sudah berjalan sejak lama. Disamping itu, kegiatan Rebo Wakasan ini menjadi sebuah bentuk kebanggaan serta aset bagi Kecamatan Sumber sebagai inventaris kebudayaan masyarakat.

“Ini sebagai tradisi yang rutin dijalankan oleh masyarakat Gegunung  dan menjadi aset tradisi bagi Kecamatan Sumber sendiri,” ungkapnya.

Selain itu, disebutkannya, acara ini pun sebagai ajang silaturahmi bagi masyarakat Gegunung yang bekerja diluar kota untuk berkumpul bersama. Tentunya dengan bentuk kegiatan yang bersifat sosial dan budaya yang memiliki nilai tersendiri.

“Dengan adanya acara tradisi ini pun, dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi bagi masyarakat Gegunung,” paparnya.

Peran kepemudaan pun dikatakannya sangat aktif di Gegunung. Pasalnya, yang mengadakan acara ini adalah kepemudaan Gegunung sebagai pionir  dalam pelestarian budaya yang harus terus dilanjutkan oleh generasi muda agar budaya yang sudah ada tetap terjaga. Terlebih lagi, agar nilai kebersamaan dan nilai sosial dapat terus terjalin dengan baik. (CP-02)

Be the first to comment on "Tolak Bala, Masyarakat Gegunung Gelar Rangkaian Rebo Wekasan"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*