LEMAHWUNGKUK – Aktifitas bongkar muat Batubara yang menghasilkan debu di Pelabuhan Cirebon, masih terus berdampak dan dikeluhkan masyarakat sekitar Pelabuhan.
Masyarakat Kelurahan Panjunan merupakan masyarakat yang terkena dampak utama adanya debu batubara. Apalagi, saat ini sedang musim kemarau dimana debu berterbangan sesuai arah angin. Atas hal tersebut, masyarakat yang tergabung dalam Forum Panjunan Bersatu (FPB) menilai Pelindo Cirebon tidak serius menangani debu batu bara selama ini.
Siang tadi, Perwakilan Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon berdialog dengan Forum Panjunan Bersatu (FPB) guna mencari solusi penanganan debu batubara di Pelabuhan Cirebon yang dikeluhkan masyarakat.
Ketua Forum Panjunan Bersatu (FPB), Hery Pramono mengatakan, kondisi masyarakat sejak musim kemarau sampai saat ini mengeluh adanya debu batubara. Dimana mereka mengadukan itu kepada FPB. Untuk itu, pihaknya melayangkan surat ke KSOP dan Pelindo tiga kali, namun tidak pernah ditanggapi.
”Terakhir surat ke tiga Tanggal 12 September 2018 kemarin, terkait penanggulangan masalah debu karena harus segera mungkin diatasi secara benar dan serius,” kata Hery kepada Cirebonpos, Senin (17/9).
Hery menegaskan, semua ini merupakan pertanggung jawaban Pelindo. Sangat disayangkan, kata dia, Pelindo tidak sama sekali melakukan penanganan debu dengan serius dan terkesan melakukan pembiaran.
”Dampak debu sudah hampir menerpa setengah kota. Dan, Panjunan sangat jelas, serta daerah sekitarnya meliputi Pekalangan, Cangkol, sekolahan, tempat ibadah dan lain sebagainya,” ujarnya.
Masih kata Hery, debu yang sekarang lebih parah karena pada Sabtu malam Minggu kemarin ada kebakaran tongkang sehingga debu dengan cepat menghampiri warga.
”Tak hanya surat, kami pun sudah melakukan audiensi 3 kali belum ada titik temu. Mereka (Pelindo, red) belum pernah mengecek langsung ke masyarakat bagaimana debu nya,” tuturnya
Sementara itu, Humas KSOP Cirehon, Dani Djaelani mengatakan Bahwa kedatangannya dalam rangka mendengar langsung keluhan dari Forum Persatuan RW dan Rukun Nelayan tentang kegiatan bongkar muat batubara.
”Pihaknya menampung saran masukan dari Forum Persatuan RW dan Rukun Nelayan untuk dicarikan solusinya,” kata Dani.
Dani menuturkan, KSOP akan langsung melakukan pengawasan terhadap bongkar muat batu bara sehingga pelaksana bisa meminialisir debu yang ada. Tak hanya itu, kata dia, KSOP akan memanggil pihak terkait agar bisa lebih meminimalisir debu.
”Kami akan lakukan koordinasi dengan pihak terkait bongkar muat batu bara sehingga debu bisa diatasi,” pungkasnya. (CP-06)





Be the first to comment on "FPB: Pelindo Tak Serius Tangani Debu Batubara"