Terkesan Dihiraukan PKL, Satpol PP Siap Sterilkan Trotoar

KEJAKSAN – Tak pernah bosan untuk menjaga agar trotoar tetap pada fungsinya untuk para pejalan kaki, terutama di jalan jalan protokol, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cirebon kembali turun melakukan patroli di Jalan Siliwangi dengan sasaran para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di lokasi tersebut, Senin Pagi (7/9). Meski Perda terkesan masih dihiraukan para PKL, namun Satpol PP akan terus berusaha maksimal agar trotoar steril dan sesuai fungsinya.

Kasi Tibum Tranmas Satpol PP Kota Cirebon, Asep Kurnia mengungkapkan,bahwa patroli ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan guna memastikan trotoar tidak digunakan untuk berdagang, sesuai dengan peraturan daerah Kota Cirebon.

“Ini giat rutin, karena rambu-rambu sudah diterapkan tetapi masih saja ada yang bandel berdagang,” ungkap Asep kepada awak media usai melakukan penertiban.

Masih kata Asep, pada patroli yang dilakukan Satpol PP ini masih mengedepankan upaya yang komunikatif kepada para pedagang. Sehingga, kata dia, mereka yang kedapatan masih mangkal di trotoar Jalan Siliwangi hanya mendapatkan teguran dan diberikan sosialisasi mengenai Perda tentang ketertiban umum, belum sampai kepada upaya penertiban.

“Kedepan tentu ada sanksi, sekarang kita patroli dan sosialisasikan kembali. Saat ini mereka kita tegur, kalau masih nakal kita tindak,” tegasnya.

Selama ini, lanjut Asep, sosialisasi perda yang dilakukan Satpol PP memang terkesan dihiraukan oleh para pedagang. Namun demikian, sesuai dengan tugas dan fungsinya, Satpol PP akan terus melakukan upaya-upaya terbaik untuk penegakan Perda.

“Memang seolah-olah sosialisasi kami tidak diperdulikan. Tapi, kami tetap upayakan yang terbaik untuk ketertiban Kota Cirebon,” ujarnya.

Asep menuturkan, selain penertiban dan sosialisasi, upaya untuk membersihkan trotoar dari para PKL yang masih banyak ditemukan juga harus diikuti oleh penataan. Pasalnya, dalam setiap penertiban yang dilakukan, para pedagang selalu berkelit dengan alasan tidak adanya tempat lain untuk mereka mengais rejeki.

“Kami hanya menjalankan tugas menegakan Perda. Sedangkan, untuk relokasi itu kita berkoordinasi dengan dinas terkait,” tuturnya. (CP-06)