KESAMBI – Sejumlah orang tua siswa SMAN 7 Kota Cirebon didampingi Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon Fraksi PDI Perjuangan Umar Stanis Klau (USK) dan Sarifudin mendatangi sekolah.
Mereka ingin memastikan tidak ada intimidasi atau bully terhadap siswa kelas XII yang ramai-ramai melakukan protes beberapa waktu lalu.
“Kami tidak terima masih ada siswa menjadi korban bully oleh oknum guru di dalam kelas,” ujar Meylani Indria Sari salah satu orang tua siswa, Kamis (13/2)
Meylani mengungkapkan, sampai hari ini anaknya masih belum masuk ke sekolah dan memilih belajar di Perpustakaan 400 Kota Cirebon.
“Setelah ini diharapkan sudah tidak ada lagi bully di sekolah terhadap siswa kelas XII,” tegas Meylani
Sementara itu, Umar Stanis Klau mengatakan DPRD Kota Cirebon merasa prihatin dan bertanggung jawab penuh atas apa yang telah terjadi di SMAN 7 ini karena berbicara kecerdasan anak bukan urusan satu lembaga, tapi semua.
“Kami mengawal betul, kami menitipkan ke sekolah tolong dirangkul lagi siswa dan jangan di intimidasi. Kita sebagai guru harus lebih persuasif dan lebih simpatik,” tegas USK.
Jangan sampai, kata USK, siswa menjadi lawan guru. Ia pun menginginkan jangan ada bahasa provokator, ini soal anak masa depan bangsa.
“Kami berharap yang disampaikan orang tua siswa tolong diperhatikan betul, karena menjadi tanggung jawab semua,” jelasnya.
Tentu, kata USK, kejadian ini membuat mereka dikubur masa depannya oleh sekolah. Guru itu, kata dia, harusnya inisiatif datang ke orang tua siswa bukan sebaliknya.
“Biasakanlah bersifat persuasif kepada siswa. Saya tidak ingin mendengar lagi ada bully atau intimidasi kepada siswa kelas XII,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Lakukan Bulliying, USK Kecam Perilaku Oknum Guru SMAN 7"