KUNINGAN – Menjadi seorang penghapal Al Quran dan punya banyak karya bukannya hal mustahil untuk dicapai. Kudriah, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran (STIQ) Al Multazam Kuningan Jawa Barat ini telah membuktikannya. Di sela kesibukan kuliah dan menghapalnya Kudri, sapaan akrab Kudriah, masih bisa melahirkan karya berupa buku. Selama berkuliah di jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir di STIQ, Kudri setidaknya mampu menulis 8 buku yang kebanyakan bertema Self Improvement.
Kedelapan judul buku yang ditulis mahasiswa asal Serang, Provinsi Banten ini yakni Untaian Kata Rajutan Makna (kolaborasi), Allah Tidak Pernah Meninggalkanmu (antologi), Kado Cinta untuk Bunda (antologi), Yes I Can! (antologi), Jangan Lelah Berbuat Baik (antologi), Agar Tetap Terjaga (solo), Ramadan, Jalan Cinta Menuju Surga (antologi), serta Saat Kau Menulis (antologi). Meski moncer menulis, Kudri masih punya target menulis yang ingin dicapainya pasca lulus kuliah nanti.
Putri pasangan M Akwa dan Atiah ini memang sedari lama menyukai dunia tulis-menulis. Diakui dara kelahiran 27 Juli 1997 ini, awal mula tertarik dunia kepenulisan saat duduk di bangku SMP. Karena saat itu ada penugasan pelajaran Bahasa Indonesia yang mengharuskan siswanya menulis genre diary setiap hari. Selain itu, karena dari kecil sang bibi kerap membelikan buku bacaan. Mulai dari buku mengenal huruf alfabet, buku cerita anak dan majalah anak muslim.
“Kudri bermimpi dengan banyak menulis buku bisa bermanfaat bagi banyak orang. Meskipun sebenernya menulis buku itu bukan soal best seller atau nggaknya. Tapi soal bagaimana kita bisa menyalurkan hobi yang bisa dinikmati dan bermanfaat bagi orang lain. Pengennya ke depannya Kudri bisa menulis buku yang bisa tembus penerbit mayor sekelas Gramedia. Bahkan kalo bisa yang levelnya internasional. Aamiin,” kata Kudri yang juga kerap mengisi seminar motivasi menghapal Al Quran.
Hanya saja, tekad Kudri untuk menulis buku baru bisa terwujud saat kuliah. Awal mula bisa menulis buku saat event ajakan kolaborasi salah satu penulis kenamaan Indonesia, Ahmad Rifa’i Rif’an. Ketika itu, kasus penderita Covid-19 di Indonesia sedang membludak. Kuliah pun diselenggarakan secara daring. Hikmahnya, karya tulisan Kudri terpilih menjadi salah satu yang lolos diterbitkan. Buku ini merupakan karya antologi pertama Kudri dengan judul Allah Tidak Pernah Meninggalkanmu.
Selain cemerlang berkat karya bukunya, dalam gelaran Wisuda STIQ Al Multazam yang digelar 25 Juni 2022 mendatang ini, Kudri merupakan salah satu dari 7 mahasiswa yang mampu menuntaskan hafalan 30 Juz melalui metode Tasmi’ bil Ghoib, atau setoran hapalan Al Quran 30 Juz sekali duduk tanpa melihat mushaf. Kudri mampu menyelesaikan hapalannya dalam kurun waktu 11 bulan saja dari target 2 tahun. Ada 106 mahasiswa STIQ Al Multazam yang juga akan diwisuda.
“Motivasi bisa menghapal 30 Juz Al Quran itu berawal dari rasa insecure ke teman-teman seangkatan yang notabenenya dari pondok pesantren. Yang di antaranya bahkan udah pernah dan punya hapalan beberapa juz. Sedangkan Kudri cuma lulusan SMA negeri yang juz 30 aja belum hapal semua waktu itu. Dari situ Kudri komitmen ke diri sendiri buat menghapal lebih rajin lagi,” pungkas Kudri yang juga sempat aktif sebagai Ketua Badan Ekskutif Mahasiswa STIQ Al Multazam ini. (CP-10)
Be the first to comment on "Kudriah, Hafizah yang Moncer Terbitkan 8 Buku"