JAKARTA – Menteri Agama Fachrul Razi kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Ia menyebut radikalisme masuk masjid lewat orang-orang yang mempunyai penampilan good looking, bisa Bahasa Arab dan hafal Al Quran. Pernyataan tersebut disayangkan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang jelas-jelas sangat tidak substansial, kontra produktif, bahkan bisa menimbulkan kegaduhan publik di saat bangsa Indonesia sedang berduka akibat pandemi Covid-19.
“Disaat berduka seperti ini harusnya Menag gak ngomong begitu. Pernyataan itu sama sekali tidak substansial, kontra produktif, bahkan bisa menimbulkan kegaduhan di publik”, kata Ketua Bidang Keumatan dan Wawasan Keislaman PP KAMMI, Ibadurrahman Lc di kantor KAMMI, Minggu (6/9).
Ini bukan pertama kali Menteri Fachrul Razi mengeluarkan pernyataan yang kontroverisal. Sebelumnya, ia membuat geger publik dengan mengeluarkan serangkaian pernyataan mengenai pembatasan cadar dan celana cingkrang (di atas mata kaki), sertifikasi penceramah, majelis taklim diharuskan terdaftar di Kemenag, dan perombakan Pelajaran Agama Islam yang harus menghilangkan pembahasan terkait khilafah.
“Menag harusnya fokus pada program-progam yang memberikan kemaslahatan kepada umat, membangun kerukunanan dan kekompakan umat beragama, baik agama Islam maupun agama yang lain. Jangan malah mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menimbulkan kecurigaan, dan berpotensi memantik perselisihan begini,” tegasnya. (CP-10)
Be the first to comment on "Negara Sedang Berduka, KAMMI Sayangkan Pernyataan Menteri Agama yang Kembali Bikin Gaduh"