Cara Praktis Membedakan Kuman dan Desinfektan

Foto : Ist Penggunaan Desinfektan.

JAKARTA – Pembersihan merupakan salah satu aktivitas sederhana untuk membersihkan suatu kotoran. Pengertian tersebut bisa berarti apa saja, mulai dari sisa-sisa makanan, lemak, hingga benda asing ataupun debu. Hal ini menjadi langkah awal dalam setiap rutinitas membersihkan secara higienis.

Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan dalam mencegah infeksi. Sedangkan desinfeksi adalah suatu proses pembunuhan kuman dengan menggunakan agen pembersih, untuk mengurangi jumlah mikroorganisme seperti bakteri di tempat manapun. Hal inilah yang menjadi bagian utama dari penjagaan lingkungan agar tetap higienis dan bersih, dan tentunya sangat penting dalam mencegah penyebaran kuman.

Apa Perbedaan Pembersihan dengan Desinfeksi?

Terlihat jelas dari perbedaan definisi pembersihan dan desinfeksi diatas. Pembersihan lebih kepada penghilangan kuman, kotoran serta debu, sedangkan desinfeksi proses pembunuhan kuman secara menyeluruh. Berikut penjelasan lebih rincinya.

  • Proses membersihkan biasanya dilakukan dengan menggunakan sabun dan air pada permukaan benda secara fisiknya.
  • Desinfektan adalah salah satu proses pembunuhan kuman dengan menggunakan desinfektan berbahan kimia
  • Proses pembersihan tidak berarti harus membunuh kuman. Pembersihan merupakan suatu proses penurunan jumlah kuman dengan cara membuangnya. Dampak positif dari proses pembersihan yaitu dapat mengurangi penyebaran infeksi.
  • Desinfeksi tidak berarti membersihkan permukaan kotor.

Penjelasan Desinfektan

Proses desinfeksi dengan menggunakan desinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh, dinamakan antiseptik. Antiseptik merupakan suatu zat yang dapat menghambat atau bahkan menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedangkan desinfeksi digunakan pada benda mati. Untuk mengawali proses, desinfektan adalah dengan cara membersihkan alat-alat, dari debris organic dan bahan-bahan berminyak. Hal ini dilakukan agar terhindar dari segala hal yang dapat menghambat proses desinfeksi.

Tidak sedikit yang membaca sekilas mengenai desinfeksi menyimpulkan bermakna sama dengan sterilisasi. Simpulan tersebut tentu salah besar. Lalu apa sebenarnya perbedaan antara desinfeksi dengan sterilisasi?

Sterilisasi merupakan suatu cara untuk membebaskan alat, bahan, media dan lain-lain dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang pathogen maupun apotoghen. Sterilisasi juga bisa dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik dalam bentuk vegetative maupun spora.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara sterilisasi dengan desinfeksi adalah dari kegunaannya. Meskipun memiliki tujuan yang sama, sterilisasi memiliki kegunaan yang lebih besar daripada desinfeksi.

Beberapa macam desinfektan yang biasanya digunakan dalam proses desinfeksi antara lain:

Propil atau etil alkohol pada air dapat digunakan untuk mendesinfeksi kulit. Propil atau etil alkohol yang dicampurkan dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi, untuk mendesinfeksi permukaan.

Aldehid

Glutaraldehid adalah salah satu jenis desinfektan yang sangat populer pada kedokteran gigi, tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid ini merupakan salah satu desinfektan yang sangat kuat.

Biguanid

Salah satu contoh dari biguanid yang digunakan secara luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptic dan kontrok plak adalah Klorheksidin. Zat pada Klorheksidin sangat aktif terhadap bakteri Gram(+) ataupun Gram(-). Efektivitas Klorheksidin pada rongga mulut, disebabkan oleh absorpasinya pada hidroksiapatit dan salivary mucus

Senyawa Halogen

Desinfektan yang biasa digunakan dalam proses desinfeksi adalah senyawa halogen seperti hiproklorit dan povidin-iodin. Zat tersebut merupakan suatu zat oksidasi dan dapat melepaskan ion halide. Meskipun relatif murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada sebuah logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Domestos, Chloros, dan Betadine).

Fenol

Fenol merupakan larutan jenis yang tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat yang terkontaminasi akibat tidak dapat dirusak oleh zat organik. Zat tersebut bersifat virusidal dan sporosidal yang sangat lemah. Namun, banyak yang menggunakan zat ini di rumah sakit dan laboratorium karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini. (CP-10)

Be the first to comment on "Cara Praktis Membedakan Kuman dan Desinfektan"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*