LEMAHWUNGKUK – Ekowisata mangrove segera dibuat di Kota Cirebon. Masyarakat diharapkan ikut serta menjaga ekosistem mangrove yang sudah ada di sepanjang pantai Kota Cirebon.
Demikian dikatakan oleh Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati bersama Kadis LH, Kepala PPN Kejawanan dan pihak terkaut usai melakukan Penanaman Bibit Mangrove Dalam Rangka Memperingati Hari Mengrove Sedunia, Jumat (26/7) di sebelah selatan Pelabuhan Perikanan Kejawanan Kota Cirebon.
“Kita saat ini baru memiliki sekitar 9 hektare lahan yang tertanam Mangrove, Kondisi mangrove di lahan seluas 9 hektare saat ini dalam kondisi yang bagus. Dan, jumlahnya masih kurang. Karena Kota Cirebon memiliki panjang pantai hingga 7 km,” kata Eti.
Eti menginginkan, sepanjang pantai Kota Cirebon dipenuhi dengan tanaman mangrove. Pasalnya, selain bermanfaat untuk ekosistem, tanaman Mangrove juga bisa dikembangkan untuk pemanfaatan lainnya.
Untuk itu, Eti menyambut baik keinginan dari Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan untuk membuat kawasan Ekowisata di areal Kejawanan. Pemda Kota Cirebon menurut Eti akan berupaya untuk membantu, khususnya dari segi aturannya.
“Kalau memang dibutuhkan Detail Engineering Design (DED), kita juga akan bantu,” ungkapnya.
Dengan adanya ekowisata mangrove nanti, Eti berharap bisa menarik kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon. Namun Eti juga berpesan, agar masyarakat, khususnya yang ada di sepanjang pesisir Kota Cirebon, untuk bisa bersama-sama menjaga keberadaan hutan Mangrove.
“Mari kita jaga bersama-sama untuk kelangsungan hidup kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala PPN Kejawanan, Imas Masriah mengungkapkan, jika mereka memiliki sejumlah area. Ada area existing yang luasnya 19 hektare, area pengembangan bagian barat yang luasnya 30 hektare dan area pengembangan di bagian timur yang luasnya mencapai 25 hektare.
“Nah, untuk untuk area existing dimana mangrove ditanam saat ini berdasarkan masterplan 2009 menjadi kawasan pengembangan kolam pelabuhan kedua,” kata Imas.
Namun, seiring dengan berkembangnya waktu dan kepedulian terhadap lingkungan serta menumbuhkan ekonomi masyarakat, mereka akan mereview masterplan tersebut dan akan membuatnya menjadi kawasan ekowisata di Kota Cirebon.
“Karena kita disini sebenarnya sudah memiliki potensi wisata,” ungkap Imas.
Sekalipun potensinya terkait dengan mitos, lanjut Imas, namun cukup banyak warga yang datang ke Pantai Kejawanan, khususnya di hari-hari libur. Selama 5 hari libur lebaran, ada 37 ribu pengunjung, 6 ribu motor dan 2 ribu mobil yang berkunjung kesini.
“Potensi ini yang akan dimanfaatkan untuk bisa menarik lebih banyak lagi kunjungan wisata ke Kejawanan dengan keberadaan ekowisata Mangrove,” jelasnya.
Setelah DED jadi, menurut Imas, ekowisata Mangrove segera dibangun di lokasi tersebut. Ditargetkan DED tersebut sudah selesai pada 2020 sehingga pembangunan ekowisata bisa segera dimulai.
“Kawasan ekowisata ditargetkan selesai 5 tahun. Pembangunan itu pun dilakukan tanpa merusak lingkungan yang sudah ada saat ini,” tandasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Bareng PPN Kejawanan, Pemkot Cirebon Siap Hadirkan Ekowisata Mangrove"