KESAMBI – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP Negeri di Kota Cirebon telah usai. Bahkan saat ini memasuki masa daftar ulang bagi Siswa dan Siswi baru yang diterima di masing-masing sekolah yang sudah dipilih sesuai pendaftaran zonasi.
Disisi lain, sistem zonasi yang telah ditetapkan tidak bisa berjalan dengan baik dan ketentuan. Karena pasca masa pendaftaran PPDB tak lepas dari adanya dugaan titipan siswa dari oknum-oknum tertentu kepada sekolah melalui jalur ofline.
Hal tersebut terlihat dari dua SMPN yakni SMP N 17 dan SMP N 18 Kota Cirebon yang masih kekurangan siswa padahal sesuai zonasi disana bisa mencukupi kebutuhan siswanya.
Atas hal itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Adin Imanuddin Nur mengakui Dinas Pendidikan sudah melakukan himbauan kepada masyarakat untuk bisa berdekolah di skeolah sesuai zonasi tempat tinggalnya.
“Namun, sesuai aturan Peraturan Mentri Nomor 51 dan Perwali salah satu kewajiban dinas pendidikan mengalihkan siswa yang belum tertampung di sekolah untuk mengarahkan ke sekolah yang saya tampung masih memungkinkan,” ungkap Adin kepada Cirebonpos, Kamis (20/6).
Adin memastikan, apa yang diamanatkan didalam aturan sudah dijalankan oleh Dinas Pendidikan. Sehingga masyarakat bisa menentukan pilihan sekolahnya kepada sekolah yang masih bisa menampung siswa baik di swasta maupun di negeri.
“Kita sudah melakukan himbauan itu, jadi memang kita arahkan ke sekolah lain yang masih belum penuh,” kata Adin.
Terkait adanya penambahan rombel di sekolah favorit, Adin memastikan tidak ada penambahan rombel di sekolah-sekolah yang banyak peminatnya. Di SMP N 5 Kota Cirebon, memang menerima 11 rombel sehingga tidak bisa ada penambahan rombel lagi.
“Setau saya, SMPN 5 didalam lampiran mengajukan 11 rombel, memang bertambah dari jumlah di Tahun 2018 lalu dengan 8 rombel yang pada saat itu ada ruangan yang belum siap,” jelasnya.
Sejak awal, lanjut dia, SMPN 5 sudah mengajukan 11 rombel daya tampungnya sehingga tidak ada penambahan rombel. Hal tersebut pun sama pada SMPN 1 dengan mengajukan 11 rombel yang berbeda dengan Tahun 2018 lalu yang hanya 10 rombel.
“Tahun kemarin 10 rombel karena ruangannya untuk UNBK, dan sekarang sudah diperbaiki sehingga tahun ini bisa 11 rombel,” paparnya.
Masih kata Adin, Panitia PPDB di SMP sudah menyampaikan agar memilih sekolah yang masih kosong, terutama Kepala Sekolah SD yang menjadi puaat informasi bagi siswa yang akan mendaftar ke SMP.
“Kami sudah mengarahkan ke sekolah yang masih kurang daya tampungnya, sehingga bisa tersebar dengan baik,” ujarnya
Adin menuturkan, kekurangan siswa bisa terdampak kepada Data Pokok Peserta Didik dan turunnya Dana Operasional Sekolah, jika jumlah siswa dalam satu angkatan kurang dari 60 siswa. Akan tetapi, kata dia, di SMP N 17 dan SMPN 18 sudah melewati angka 60 siswa.
“SMP N 18 sudah 68 siswa, dan SMP N 17 sudah 172 siswa. Mereka sudah melebihi ketentuan minimal dengan lebih dari 60 siswa,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "SMPN 17 dan 18 Kurang Siswa, SMP Favorit Nambah Rombel, Sekretaris Disdik: Kami Sudah Jalankan Sesuai Aturan"