KESAMBI – Tiga hari lagi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA Tahun 2019 akan dibuka. Sistem online dan zonasi telah ditetapkan menjadi cara pendaftaran dan seleksi penerimaan siswa baru.
Atas hak tersebut, Kepala Cabang Disdik Wilayah X Jabar Dra Hj Dewi Nurhulaela MPd mengatakan pihaknya baru-baru ini sudah melakukan uji coba atau simulasi pendaftaran. Ini juga, kata dia, sebagai cara untuk mengetahui sejauh mana server dan aplikasi bekerja dan memproses data.
“Hasilnya, tidak ditemukan permasalahan atau error, data yang diinput cepat diproses dan direspon oleh sistem,” kata Dewi, Jumat (14/6).
Tidak hanya sekali, lanjut Dewi, tapi puluhan kali, dengan uji coba yang berulang-ulang. Sehingga, dinyatakan sistem telah siap bekerja pada 17 Juni nanti.
Itu dari segi teknis, dari non teknis pihaknya dengan mengerahkan semua staf sudah melakukan sosialisasi ke SMA/MAN dan sederajat lainnya. Sosialisasi ini menekankan pada sistem PPDB online dan zonasi. Tidak hanya pada kepala sekolah dan guru, tapi ke semua orangtua siswa.
“Ini dilakukan agar kepala sekolah dan guru bisa memahami dan menjelaskan kembali bila ada pertanyaan. Dan untuk orangtua siswa agar tidak ada salah paham dan salah pilih sekolah untuk anaknya,” paparnya.
Semangat zonasi, menurut Dewi, ini memberikan kesempatan kepada semua calon siswa untuk bisa bersekolah di sekolah terdekat dengan rumahnya. Jadi, tidak lagi berdasarkan nilai ujian nasional tertinggi yang bisa masuk, siswa yang nilainya biasa-biasa saja juga masuk asalkan rumahnya terdekat dari sekolah yang dituju.
Memang ada jalur lainnya, seperti jalur prestasi. Tapi hanya diberikan kuota 10 persen dari daya tampung siswa disebuah sekolah.
“Itupun dibagi lagi, prestasi dari SHUN dan prestasi bidang lainnya. Misalkan SMAN 1 daya tampungnya 400, jalur prestasinya hanya untuk 40 siswa. Untuk prestasi SHUN 20 dan prestasi lain 20,” ujarnya.
Dewi menjawab kekhawatiran berbagai pihak akan adanya celah titipan siswa, menurutnya hal itu sama sekali tidak beralasan. Pasalnya, sistem aplikasi ini tidak bisa diutak-atik, aplikasi dikunci dan hanya bisa dibuka oleh panitia PPDB Provinsi di Bandung.
“Sekolah hanya bisa input data pendaftaran siswa saja, perangkingan berdasarkan titik koordinat terdekat rumah dengan sekolah dilakukan oleh sistem,” ungkapnya.
Jadi, pihaknya dan sekolah-sekolah tidak bisa mengintervensi aplikasi. Ini dilakukan secara realtime, hasilnya pun nanti bisa dilihat lewat website resmi Disdik Provinsi Jabar.
Terkait adanya fenomena mengakali zonasi dengan memasukkan calon siswa ke Kartu Keluarga (KK) ke saudara atau orang lain yang dekat dengan sekolah yang dituju, Dewi mengingatkan ini akan terbaca oleh sistem dan langsung ditolak. Karena sistem telah terkoneksi dengan data kependudukan di Disdukcapil.
“Iya tidak akan diterima sistem. Verifikasi sistem data dari Disdukcapil akan membaca juga NIK dan berapa lama KK diperbaharui,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Server Sudah Uji Coba, Disdik Wilayah X Jabar Pastikan PPDB Siap Digelar 3 Hari Lagi"