KEJAKSAN – Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2015 dan Perwali Nomor 30 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Visi Walikota SEHATI (Sehat, Hijau, Agamis, Tentram dan Inovatif), Ketua Islamic Center Kota Cirebon mendesak Pemkot Cirebon melakukan kajian terhadap display Rokok dan Kondom yang ada di minimarket atau toko.
Sesuai Visi yang ada dan dituangkan dalam Misi ke-4 Walikota dan Wakil Walikota yang bertujuan menciptakan perlindungan bagi masyarakat, mendukung penegakan peraturan perundang-undangan, serta menumbuhkan budaya tertib masyarakat, dan penyelenggaraan pemerintahan.
Atas hal itu, Pemkot Cirebon di desak untuk mengimplementasikan Visi-Misi dan juga peraturan yang ada. Meski demikian, karena Perda dan Perwali Kawasan Tanpa Rokok sudah berjalan dan tinggal diperketat seperti yang dilakukan di Pemkot Bogor, Ketua ICC menitik beratkan soal display Kondom di minimarket seperti halnya di Kota Makassar.
“Tentang kasus serupa perlu kajian mendalam untuk Kota Cirebon. Karena pernah ada indikasi bila weekend alat kontrasepsi itu laku keras. Nah ini perlu diteliti. siapa-siapa yang beli? Bahwa bila ternyata rata-rata anak muda yang belum berumah tangga. Lalu untuk apa? Prinsipnya Kondom itu seperti pisau saja. Kalau digunakan untuk baik bisa baik. Kalau untuk membunuh, ya bahaya,” papar Ketua ICC Kota Cirebon, Dr H Ahmad Yani MAg.
Kondom juga sama, kata dia, bila digunakan secara benar oleh pasangan yang sah secara agama dengan tujuan merencanakan proses kelahiran, itu dimaklumi. Namun, bila oleh anak-anak muda yang belum berumah tangga dan digunakan untuk berzina, sangat-sangat keji. Karena berzinahnya saja sudah jelas-jelas haram.
“Untuk itu, bila hasil kajian nanti sudah memasuki wilayah madharat/emergency. Maka bukan lebik baik lagi, namun wajib bagi Pemerintah untuk membatasi peredaran/penjualan Kondom. Misal seperti di Apotik-apotik saja, dengan pengawasan yang ketat,” pungkasnya. (CP-10)
Be the first to comment on "Soal Display Kondom dan Rokok di Minimarket, Ketua ICC Desak Pemkot Segera Lakukan Kajian"