Lewat Musrenbang Kabupaten Cirebon Tahun 2020, Pj Bupati: Kita Harus Mengikuti Zaman Agar Tidak Tertinggal

Foto : CP-02 MUSRENBANG. Nampak Pj Bupati Cirebon bersama pihak terkait menandatangani hasil Musrenbang RKPD Kabupaten Cirebon Tahun 2020 di salah satu hotel di Cirebon, Selasa (12/3).

CIREBON – Pj Bupati resmi menandatangani Musyawarah Rencanaan Pembangunan RKPD Kabupaten Cirebon Tahun 2020 diselenggarakan disalah satu hotel yang berada di Kabupaten Cirebon, Selasa (12/3) dengan mengangkat tema ‘Memacu Pemerataan Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Cirebon’.

PJ Bupati Cirebon, Dr Dicky Saromi mengungkapkan, bila era 5 tahun sebelumnya adalah era yang berbeda dengan saat ini. Dan, harus dilakukan penyesuaian dengan zaman di era industri 4.0.

“Kalau kita mau maju dalam industri, ya harus mengikuti zaman agar tidak tertinggal. Seperti industri rotan juga harus dapat mencapai industri 4.0,” ungkapnya.

Masih kata dia, bila wilayah Jabodetabek adalah wilayah andalan masa lalu dan Ciayumajakuning adalah wilayah andalan masa depan. Karena pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan nasional akan berada di wilayah Ciayumajakuning, karena sudah ditetapkan menjadi wilayah Segitiga Emas Rebana.

“Satu wilayah akan tergerus bilamana wilayah itu tidak memiliki daya tarik, dan Cirebon memiliki sumber daya yang dapat dikompetisikan. Sehingga tidak akan tergerus dengan identitas daerah yang sudah baik,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Dicky, pada tahun 2020 Kabupaten Cirebon akan memberanikan diri mengejar APBD sebesar Rp4,07 triliyun dari APBD sebelumnya sebesar Rp3,7 triliyun. Hal itu dilakukan, lanjut dia, karena pendapatan yang masih minim belum dapat membangun infrastruktur secara mandiri, maka dari itu akan mengejar minimal 30% dalam sisi PAD.

“Pendapatan akan ditargetkan pada pajak restoran, hotel dan hiburan, karena meningkatnya kunjungan wisatawan,” ucapnya.

Bukan hanya itu, kata dia, penganggaran Kabupaten Cirebon pun telah melakukan perubahan dimana 61% untuk belanja tidak langsung dan 39% belanja langsung yang dianggap anggaran yang ideal untuk daerah.

“Pemprov Jabar saja belum mencapai anggaran yang proporsional. Saat ini saja masih 70% belanja tidak langsung dan 30% untuk belanja langsung. Tapi, kami sudah bisa ideal sebagai wilayah otonomi daerah,” tuturnya.

Selain itu, dirinya pun mengusulkan kepada pemprov Jabar untuk membantu dalam pembangunan pusat kesenian dan ekowisata.  Meskipun demikian, Kabupaten Cirebon akan membangun alun-alun dengan pos anggaran sebesar Rp15-20 miliar.

“Kami juga meminta untuk ruang kesenian kepada Pemprov Jabar, sistem layanan rujukan terpadu agar layanan masyarakat dapat akses yang baik. Dan, ditahun 2020 akan dibangun kembali Masjid Agung dan Asrama Haji Sumber wajib di rehab agar dapat menjadi icon,” paparnya. (CP-02)

Be the first to comment on "Lewat Musrenbang Kabupaten Cirebon Tahun 2020, Pj Bupati: Kita Harus Mengikuti Zaman Agar Tidak Tertinggal"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*