KEJAKSAN – Pariwisata disebuah daerah sangat penting untuk ditonjolkan, sehingga menjadi karakter dan identitas sebuah daerah. Kota Cirebon akan menjadi ikon pariwisata di bagian timur Provinsi Jawa Barat.
Untuk itu, Pemerintah Kota Cirebon didorong untuk membenahi semua aspek pariwisata yang ada, termasuk keseriusan Dinas Pariwisata dalam membuat Kota Cirebon menjadi Kota Pariwisata utama di Jawa Barat.
Demikian dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Jafarudin kepada Cirebonpos saat ditemui di Gedung DPRD Kota Cirebon, Kamis (24/1).
“Keseriusan Pemerintah Kota harus dibuktikan dan kita dukung, sehingga target 2 juta wisatawan Tahun 2019 bisa terwujud,” kata Jafar.
Jafar mengungkapkan, jika agenda perbaikan sektor wisata ada keterlambatan, tentu ada sebuah kesalahan. Terutama Dinas Pariwisata yang memang membidangi hal itu, dimana harus lebih cepat cara bekerjanya. Kalau semua hanya sebuah slogan semata, keseriusan Dinas Pariwisata dipertanyakan.
“Tugas Pemerintah Kota agar dinas bisa berlari cepat. Kalau masih ada keterlambatan, ini tidak ada keseriusannya,” ungkapnya.
Masih kata Jafar, jika kondisi seperti ini terjadi terus menerus merupakan potret dari Kepala Dinasnya dan Kabid Pariwisatanya sanggup atau tidak. Dari tahun ke tahun, kata dia, permasalahan Dinas Pariwisatanya ada didalam karena disana orang-orangnya tidak serius dalam menangani pariwisata dan kebudayaannya.
“PR besar bagi Pemerintah Kota, harus ada perbaikan dan pergeseran. Kalau tidak serius di mutasi saja semua pegawainya,” tegasnya.
Pemerintah Kota, lanjut dia, harus perlu dicermati agar program yang dijanjikan oleh Walikota dan Wakil Walikota bisa terealisasikan dengan baik. Kalau program yang akan dijalankan tidak mendapat dukungan penuh dari dinas terkait, kata Jafar, harus ada sebuah perombakan.
“Tugas Walikota dan Wakil Walikota untuk mengecek dinas terkait. Kalau tidak serius segera ada perubahan, ganti saja karena harus bekerja cepat,” ujarnya.
Jafar menuturkan, dari dahulu, persoalaan pariwisata dan kebudayaan tidak selesai-selesai. Bahkan tidak ada program even tahun yang bisa dirancang dengan baik. Padahal, kata dia, sudah sering melakukan study banding kedaerah lain.
“Apa fungsi dari study banding kalau memang dinas terkait tidak serius. Kalau mau dikhususkan bentuk dinas tersendiri, terkait pariwisata dan kebudayaannya,” pungkasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Dukung Penuh Jadi Kota Pariwisata, Wakil Ketua Komisi III Dorong Pemkot Benahi Dinas Terkait"