CIREBON – Dalam rangka mensukseskan Pemilu 2019, dengan meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat perlu dilakukan oleh semua kalangan, dan tentunya oleh penyelenggara Pemilu. Makanya, Bawaslu pun kian gencar melakukan sosialisasi dengan cara menyasar kepada para pemilih pemula.
Hal itu seperti disampaikan Ketua Bawaslu Kabupaten Cirebon, Abdul Khoir, bahwa sosialisasi Pemilu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pemilih pemula sehingga mampu menjadi pemilih yang cerdas.
“Ini seirama dengan harapan Bawaslu terciptanya Bhinneka Pemilu yang berkualitas dan berintergritas,” ucapnya, usai membuka acara, Kamis (13/12).
Menurutnya, penyelenggaraan pemilu yang berkualitas dan berintegritas itu tidak akan terselenggara tanpa sumbangsih dari pemilih yang cerdas. Alasan Bawaslu menyasar pemilih pemula dan generasi milenial, kata dia, dikarenakan generasi tersebutlah yang masih bisa diarahkan sesuai dengana peraturan yang diberlakukan. Disamping itu, jiwa kritisnya masih melekat.
“Titik fokus kami karena tidak bisa dipungkiri mereka lebih kritis, serta lebih open minted,” ucapnya.
Selain itu, sosialisasi ini pun lanjut Abdul Khoir, sekaligus mejadi daya rangsang untuk mereka lebih ingin mengetahui bagaimana mampu menjadi pemilih yang cerdas itu.
Saat ini, meskipun belum terdata secara rinci, jumlah dari pemilih pemula dan kaum milenial di Kabupaten Cirebon cukup banyak. Hal itu sebagaimana acuan pada pilkada 2018 tahun ini, data pemilih pemula hampir mencapai 49 persen dari jumlah pemilih yang ada.
“Jumlah pemilih pemula belum dicatat secara rinci. Tapi, kita mengkalkulasikan ada berapa jumlah siswa yang usia SMA di usia kelas 11 ke atas. Cukup banyak memang berdasarkan hasil Pilkada kemarin. Makannya, itu titik fokus kita dan kita menaruh harapan pada pemilih pemula,” imbuhnya.
Menurutnya, para pemilih pemula yang sudah berusia 17 tahun sudah ditetapkan masuk dalam data pemilih tetap (DPT). “Yang jelas mereka masuk DPT,” tambahnya.
Adapun sasaran menjadikan pemilih yang cerdas diantaranya para pemilih memahami regulasi. Misalnya, bahwa praktek politik uang itu tidak boleh.”Termasuk harus memahami kampanye tidak boleh mengandung unsur sara tidak mengandung adu domba,” ucapnya.
Karena tidak dipungkiri fasilitas yang dimiliki oleh generasi sekarang, cukup mempengaruhi sikap dan mental politik. Era digital dengan kecepatan informasi itu, sedikit banyaknya berimbas pada pemahaman dan output sikap pemilihnya.
“Sebagimana kita ketahui, mereka lebih suka dengan gadget dan di dunia itu banyak hal-hal yang tidak semestinya diucapkan dan itu dilarang dalam kampanye,” tutur Abduk Khoir didampingi Kordinator Divisi Pengawasan dan Humas Bawaslu Kabupaten Cirebon, Sadarudin Parapat. (CP-02)
Be the first to comment on "Hadirkan Pemilih Pemula, Bawaslu Gelar Sosialisasi Pemilu"