LEMAHWUNGKUK – Jelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW (Mulud), Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar acara Siraman Panjang dengan mencuci 9 piring Wali Songo berukuran besar, Kamis (15/11).
Hal itu seperti diungkapkan Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat SE, pada Siraman Panjang kali ini pihaknya hanya mencuci sebanyak 7 piring. Pasalnya, bila sampai mencuci 9 piring Wali Songo, itu hanya dilakukan pada tahun-tahun tertentu saja.
“Siraman Panjang kali ini hanya mencuci sebanyak 7 piring saja. Karena, bila kesembilannya dicuci hanya bisa dilakukan pada tahun-tahun tertentu,” ungkapnya saat ditemui selepas melakukan Siraman Panjang.
Disebutkan pula olehnya, piring-piring yang sudah berusia 700 tahun ini dahulunya dipakai oleh Wali Songo dalam setiap agenda musyawarah. Selain itu, piring yang telah digunakan dalam Panjang Jimat sebagai tatakan Nasi Jimat ini kemudian disimpan yang kemudian pada saat ini di cuci tepat dihari 5 Maulid.
Hal ini dilakukan, kata dia, dengan memiliki filosofi dalam setiap melakukan ibadah harus menyucikan diri. Dan, kata Arief, kemudian dalam mengawali Maulid Nabi agend aseperti ini kerap dilakukan.
“Filosofi Siraman Panjang ini memiliki arti, bila dalam setiap melakukan ibadah kondisi secara keseluruhan harus suci,” ungkap Ketua FSKN ini.
Selain itu, dalam prosesi siraman panjang ini juga ada 40 piring kecil yang bertuliskan kaligrafi, 2 botol kristal, 2 guci seluruhnya berusia 600 tahun turut di cuci. Dan selanjutnya, lanjut dia, membuka bekas Setikam yang sejak satu bulan telah diisi oleh hasil alam yang terdiri dari ikan laut yang diberikan ramuan dan akan dimasak dengan nasi Jimat di dapur Mulud (Maulid, red). (CP-02)
Be the first to comment on "Cuci 7 Dari 9 Piring Wali Songo, Keraton Kasepuhan Gelar Siraman Panjang"