Soal Gerindra Tak Dapat Jatah Alkep, Tommy: Ada yang Menghadang dan Karena Kepentingan

KEJAKSAN – Posisi Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon pada saat hasil pemilihan didapatkan oleh Fraksi Golkar masih berbuntut panjang. Pasalnya, Anggota Fraksi Partai Gerindra, Tommy Sofiana mempertanyakan ada apa dengan fraksi-fraksi lain atas Partai yang dipimpin Prabowo Subianto tersebut hingga tak dapat jatah di ketua Alkep selama satu periode di DPRD.

Anggota Fraksi Partai Gerindra, Tommy Sofiana mengatakan Partai Gerindra sebagai partai tiga besar sekala nasional tidak diabaikan seperti itu dimana jika dikatakan ada apa dengan Tomy, kenapa memangnya Tomy dan ada apa. Justru sebaliknya, ada apa dengan fraksi-fraksi lainnya

”Kenapa, apakah Tomy ada masalah, selama ini tidak ada masalah serta semua orang mengetahui teman-teman seperti apa. Dan sangat disayangkan ketika Partai Gerindra ditinggalkan,” kata Tomy kepada Cirebonpos saat ditemui di gedung DPRD Kota Cirebon, Selasa (11/9).

Tomy pun tidak mengerti kenapa bisa seperti itu, dan ia pun sangat menyayangkan dimana seolah-olah Partai Gerindra dibiarkan digilas. Hal tersebut sangat kurang patut dilakukan, akan tetapi nanti ada periode berikutnya untuk dibuktikan.

”Satu periode tidak mendapatkan posisi pada Alkep merupakan kegagalan. Saya tidak berdiri sendiri, karena saya anggota fraksi serta kader Gerindra. Dari awal saya menjadi nominator,” ujarnya.

Tomy menyebutkan pada saat pemilihan alkep pada periode ke dua, tujuh teman nya yang hadir dipemilihan memilih dirinya. Akan tetapi hasilnya ia kalah satu suara. Pasalnya, ini merupakan keberadaan fraksi dan DPC bukan pribadi.

”Kalaupun pribadi, siapa yang bilang saya tidak mampu, apapun saya mampu. Semua karena kemampuan akhirnya tidak disukai. Ada juga karena kemampuannya dihadang karena kepentingan,” ungkapnya.

Masih kata Tomy, Ketua Komisi bisa memiliki satu keputusan dan rekomendasi yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Ketika pemerintahan tidak berjalan rekomendasi tersebut, ia diketahui oleh teman fraksi yang dikhawatirkan.

”Saya tidak kanan dan tidak kiri, lurus saja jalannya,” tandasnya. (CP-06)