KEJAKSAN – Pembangunan Gedung Setda 8 lantai yang belum berumur satu tahun pasca dipaksa berhenti pekerjaan pembangunannya, menjadi perhatian semua pihak. Pasalnya, atap Gedung Setda yang menggunakan seng rusak akibat terjangan angin kencang sejak hari Rabu lalu sampai hari ini.
Tak hanya itu, akibat angin kencang pun atap seng nyaris lepas sehingga membuat sejumlah warga khawatir jika berterbangan dan mengenai orang ataupun bangunan lainnya.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Watid Shahriar mengatakan, lepasnya atap Gedung Steda 8 lantai Patut diduga bahwa pemasangannya tidak sesuai prosedur karena belum selesai status pekerjaannya.
“Memang belum tau faktor apa, sehingga atap seng gedung bisa lepas atau mungkin bisa saja force major,” kata Watid kepada Cirebonpos, Jum’at (3/8)
Watid mengungkapkan, lepasnya atap seng harus segera diperbaiki jangan sampai mengenai warga yang akan sangat berdampak tidak baik.
“Cepat diperbaiki. Pemerintah Kota Cirebon harus bergerak cepat memperbaikinya,” ujarnya.
Sementara itu hal senada disamapikan Anggkta Komisi II DPRD Kota Cirebon, Budi Gunawan mengatakan, dirinya menduga lepasnya atap gedung setda karena pekerjaan yang tergesa-gesa. Bahkan dikhawatirkan material yang memang dibawah standar .
“Force major juga bisa, karena angin kencang beberapa hari ini,” kata Budi.
Budi menyeburkan, jika dilihat gedung baru yang yang lain saja kelihatannya tidak bermasalah. Kalau seperti ini, kata Budi, sangat bisa terbaca kualitas pembangunannya bagaimana.
“Harusnya besok Dinas PUPR segera di bereskan, khawatirnya terbang kena warga,” ujarnya.
Budi meminta agar Dinas PUPR segera memperbaikinya. Apalagi, kata dia, semua tidak mengetahui nanti malam angin kencang atau tidak.
“Kemungkinan akan bisa merambat kalau kuncian seng atapnya gak kuat, dan bisa terlepas semua,” tandasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Atap Seng Rusak, Komisi II Pertanyakan Kualitas Pembangunan Gedung Setda 8 Lantai"