KEJAKSAN – PD Pembangunan Kota Cirebon menggelar rapat bersama dengan Dinas Perhubungan serta mitra untuk mengoperasikan Bus Rapid Transit (BRT).
Banyaknya kendala menjadi faktor utama belum berjalannya BRT sesuai apa yangdiharapkan semua pihak hingga saat ini.
Demikian dikatakan oleh Direktur Utama PD Pembangunan Kota Cirebon, Dr Panji Amiarsa SH MH saat diwawancarai oleh Cirebonpos usai rapat di Kantornya, Selasa (14/7).
“Hasil rapat hari ini bersama Dishub dan calon Mitra dapat disimpulkan terdapat kendala dalam operasi BRT,” kata Panji.
Panji menjelaskan, kendala tersebut yakni akibat situasi Pandemi Covid-19 membuat calon mitra belum dapat memastikan tentang kesiapan untuk membuat timeline prospek kegiatannya.
“Timeline prospek kegiatan tertunda, karena adanya pandemi Covid-19 ini,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Panji, kalkulasi perhitungan bisnis belum ditemukan titik sepakat dengan calon mitra, sehingga BRT belum bisa beroperasi.
“Cenderung memerlukan wilayah operasi yang lebih luas dan tidak terbatas dalam lingkup Kota Cirebon agar lebih fesible dari sudut bisnis atas kalkulasi kajian calon mitra,” ujarnya.
Dengan demikian, kata Panji, hingga saat ini pihak PD Pembangunan belum dapat menyepakati kerjasama operasi BRT tersebut dengan calon Mitra yang dijajaki.
“Sehingga, atas hal tersebut akan kami sampaikan dalam bentuk laporan kepada Bapak Walikota melalui Badan Pengawas guna mendapat petunjuk dan arahan lebih lanjut,” tandasnya. (CP-06)
Be the first to comment on "Kalkualasi Hitungan Bisnis Tak Temui Kata Sepakat, Dirut PD Pembangunan Sebut BRT Belum Bisa Beroperasi"