HARJAMUKTI – Sebuah kebanggaan juga prestasi bagi sekolah jika siswanya bisa lolos dalam seleksi sebagai Paskibra Kota Cirebon yang didaulat untuk mengibarkan Bendera Merah Putih pada acara HUT Kemerdekaan RI. Tidak hanya sekolah namun harapan juga terbesit pada hati kecil para anggota Paskibra yang memimpikan setelah lulus sekolah dirinya mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Cirebon.
Harapan hanya tinggal harapan dan kebanggaan menjadi seorang anggota Paskibra Kota Cirebon dengan berbagai harapan hanya sebuah kebanggaan pribadi yang tidak memiliki nilai istimewa, seperti yang dialami oleh siswi SMKN 2 Kota Cirebon Dea Novita.
Meskipun perjuangan dan kemampuan sudah dikerahkan sepenuhnya demi sebuah pengabdian, Dea harus rela mengubur harapannya untuk mengubah nasib hidupnya. Kesulitan mencari pekerjaan itu yang dirasakan oleh Dea, alumni Paskibra Kota Cirebon tahun 2016 yang kini hanya bisa bekerja sebagai kuli sortir ditempat rongsok.
“Ya, semoga ada pekerjaan terbaik buat saya. Sapa sih yang gak mau membanggakan keluarga dan demi masa depan,” ujar Dea pasrah.
Ijazah siswi SMKN 2 tahun 2018 Program Keahlian Keuangan Perbankan dan Sertifikat Penghargaan Paskibra Kota Cirebon tahun 2016 yang ditanda tangani oleh Walikota Cirebon belum mendapatkan tempat untuk menghantarkan dirinya bekerja, meski lamaran pekerjaan sudah ia layangkan keberbagai Perusahaan swasta.
Dea yang kini kesehariannya menjadi kuli sortir barang bekas dan rongsok tidak malu menceritakan hal tersebut, harapan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak masih terbesit dibenaknya.
“Sementara Alhamdulillah saya bekerja nyortir barang bekas mas. Semoga ada panggilan lamaran bekerja buat saya. Disyukuri saja mas, apa yang kita terima saat ini,” paparnya.
Mengulas sedikit perjalanan panjang Dea hingga lolos dalam seleksi Paskibra Kota Cirebon 2016 yang penuh dengan tantangan, namun tekad dan semangatnya mampu menepis keraguaannya hingga dirinya lolos menjadi pasukan 17.
Meski hanya anak seorang buruh, Dea mampu menunjukan performa yang baik dan menurut Dea pada saat seleksi juga banyak siswa dari anak pejabat yang dititipkan. Hal tersebut yang membuat Dea pada awal seleksi memiliki rasa ragu.
“Udah sih mas, jangan mancing terus pertanyaan. Pokoknya waktu seleksi tuh ada anak titipan salah satunya kalo gak salah anak dari pejabat di Disdik ya saya yakin kalo itu titipan karena dari postur badan yang gak tegap jelas keliatan. bukan menghina ya,masa bahunya gak rata bisa lolos,” jelas Dea.
Dea berharap di usianya yang menginjak 20 tahun ini bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Semoga Tahun 2020 ini ijazah saya bisa bermanfaat dan lamaran yang sudah saya kirim ada salah satunya bisa keterima,” kata Dea mengakhiri obralannya dengan cirebonpos.com. (CP-10)
Be the first to comment on "Minim Perhatian, Mantan Paskibra Kota Cirebon Harus Rela Jadi Kuli Sortir Barang Rongsok"