CIREBON – Peran ekonomi syariah dalam pembangunan ekonomi nasional kini sedang hangat diperbincangkan sejak pemerintah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang langsung diketuai oleh presiden. Terlebih beberapa waktu lalu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional merilis Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia dengan target ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah pada tahun 2024.
Sebagai perguruan tinggi pertama di Wilayah Cirebon yang memfokuskan diri pada ekonomi syariah, STEI Al Ishlah Cirebon siap mengawal program pemerintah tersebut.
Oleh karenanya sebagai bukti kesiapannya, STEI Al Ishlah Cirebon tahun ini melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Kecamatan Plered yang dinilai memiliki banyak industri dengan kearifan lokal khas Cirebon, khususnya di bidang fashion.
“KKM ini sengaja kami selenggarakan di Kecamatan Plered untuk memberikan pemahaman terkait Industri Halal kepada para pelaku usaha di sini,” ujar Gustani SEI MAkt SAS selaku Ketua Pelaksana KKM STEI Al-Islah Cirebon.
Masih kata Gustani, pihaknya memfokuskan KKM tahun ini di 5 desa yang mayoritas memiliki pelaku usaha, diantaranya Desa Kaliwulu, Gamel, Trusmi Kulon, Trusmi Wetan dan Panembahan dengan diikuti lebih dari 50 mahasiswa terbaik STEI Al-Islah.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua STEI Al Ishlah Cirebon yang diwakilkan oleh Wakil Ketua 1, Nono Hartono SPi MSi, bahwa STEI Al Ishlah sebagai salah satu pusat pengembangan Ekonomi Syariah di Indonesia sangat termotivasi dengan terbentuknya Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang langsung dikawal oleh Presiden RI. Apalagi selama ini STEI Al Ishlah selalu bekerjasama dengan OJK dan Bank Indonesia dalam beberapa Penelitian di Wilayah Cirebon.
Sementara itu, Camat Plered, Hardomo juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh Civitas Akademika STEI Al-Ishlah yang sudah bersedia melaksanakan KKM di wilayahnya.
Apalagi, lanjut dia, STEI Al-Ishlah Cirebon memiliki visi dan misi untuk memberikan dakwah dan edukasi ke masyarakat tentang bagaimana penerapan ekonomi syariah di masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah dan dinas terkait serta BI, OJK dan Lembaga keuangan syariah yang lain terkait program pelatihan, pemberdayaan masyarakat, literasi keuangan di masyarakat dan sebagainya.
“Dengan adanya KKM STEI Al-Ishlah ini kami berharap bisa sangat membantu masyarakat dalam peningkatan, dan lebih memberdayaan UMKM di wilayah Kecamatan Plered. Serta meningkatan pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan yang sangat berguna bagi peningkatan perekonomian bagi masyarakat,” terangnya.
Adapun pelaksanaan pembukaan KKM Mahasiswa STEI AL-Ishlah Cirebon tahun akademik 2018 / 2019 pada 5 Agustus 2019 bertempat di Kecamatan Plered dengan mengusung tema “Halal Lifestyle Menuju Kabupaten Cirebon Halal”. Kegiatan juga dihadiri oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Perwakilan dari Bank Indonesia Cirebon, OJK Cirebon, Bank BTN Syariah, Sekertaris Yayasan Al-Ishlah Prof Dr Abdus Salam DZ, Baznas Kabupaten Cirebon, Muspika Kecamatan Plered, Kepala Desa Trusmi Kulon, Trusmi Wetan, Gamel, Panembahan, Kaliwulu, dan para undangan yang lainnya.
KKM Mahasiswa STEI AL-Ishlah Cirebon tahun ini mengusung tema Halal Lifesyle dengan harapan masyarakat kabupanten Cirebon khususnya masyarakat di kecamatan Plered dan sekitar bisa semakin mengembangkan Industri Halal yang semakin menjadi trent dan Icon Nasional, dan sangat sinergi dengan program – program pemerintah untuk mensertifikasi semua produk dengan label halal.
Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) STEI Al-Ishlah Cirebon sendiri diselenggarakan pada tanggal 5 Agustus 2019 sampai dengan 5 September 2019 yang berlokasi di Desa Panembahan, Trusmi Wetan, Trusmi Kulon, Kaliwuli, dan Gamel. (CP-10)
Be the first to comment on "Lewat KKM, STEI Al-Islah Siap Kawal Industri Halal di Kabupaten Cirebon"