CIREBON – Pelabuhan Cirebon sebagai pelabuhan yang menjadi andalan bagi pelayaran wilayah utara, terutama bagi wilayah perbatasan Jawa Barat sangat disayangkan karena belum mampu menyediakan jasa angkut kontainer/peti kemas. Meski, kedalaman Pelabuhan Cirebon saat sudah mencapai hingga enam meter namun belum bisa dimanfaatkan untuk ekspor.
Hal itu diungkapkan oleh pengurus Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Cirebon, Sumarca yang menyebutkan, jika Pelabuhan Cirebon tidak terdapat kapal pengangkut jasa kontainer/peti kemas.
“Jadi kami sekarang belum bisa melakukan kegiatan ekspor dari hasil produksi yang kami lakukan di Pelabuhan Cirebon. Karena tidak ada kapal jasa pengangkut kontainer, apalagi kalo textile dan rotan hasil produksi Cirebon sangatlah besar,” kata Sumarca, Rabu (3/7).
Masih kata dia, selama ini pihaknya selalu melakukan kegiatan ekspor melalui pelabuhan Semarang dan juga pelabuhan Tanjung Priok. Oleh karena itu, dirinya sangat mengharapkan Pelabuhan Cirebon mampu mengadakan kebutuhan ekspor terutama dalam hal pengangkutan jasa kontainer/peti kemas.
“Karena kalau di Pelabuhan Cirebon ada jasa pengangkut peti kemas, kami dalam mendapatkan dokumen sehingga uangnya tidak lama. Tapi kalau lewat Semarang dan jakarta butuh waktu 3 hari baru mendapatkan dokumen,” ungkapnya.
Sumarca mengutarakan, dalam satu bulan pihaknya selalu melakukan kegiatan ekspor sebanyak 1,700 kontainer/peti kemas dengan ukuran peti kemas sebesar 40 fit. Pasalnya, ekspor yang dilakukan oleh pihaknya ke seluruh dunia. Maka, untuk menunjang kebutuhan itu diharapkan oleh dirinya, Pelabuhan Cirebon mampu menyediakan kapal dan juga bongkar muat kontainer/peti kemas.
“Pelabuhan Cirebon saya kira harus ada agen pelayaran yang sudah setujui oleh buyer diluar negeri. Andaikan ada agen pelayaran di Cirebon yang jelas tracking lebih murah,” ungkapnya. (CP-02)
Be the first to comment on "HIMKI Sayangkan Pelabuhan Cirebon Belum Bisa Berikan Layanan Peti Kemas"