BANDUNG – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi memantau langsung kesiapan SMKN 13 Bandung. Dedi langsung mengecek kesiapan siswa-siswinya selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas ini. Hanya 25 persen anak yang masuk sekolah dan sisanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Setelah ke SMKN 13 Bandung, Dedi langsung bergeser ke SMKN 9 Bandung. Sekolahnya memang tidak terlalu jauh, hanya beberapa meter dari SMKN 13 Bandung.
Dia langsung melihat Edotel (Hotel di SMKN 9 Bandung). Lalu mengecek kesiapan hotel tersebut dan anak-anak yang sedang melaksanakan praktik. Sebagian siswanya merasa senang dan bangga. Karena, sekolah tersebut dikunjungi Kadisdik Jabar.
Dedi mengatakan, sekolah di Jabar yang masuk pada hari ini ada 1.471. Jumlah sekolah swasta di Jabar ada 4.131, negeri ada 835, dan keseluruhan sekolah ada 4.966. Kendati begitu, menurut pantauan dari Disdik Jabar ada beberapa teknik yang dilakukan di sekolah, pertama ada yang melakukan PTM dengan pola shift, tapi ada yang melakukan PTM dengan pola blok.
“Shift misalnya, mereka melakukan seperti di teman-teman SMA masuk jam 07.00 WIB, keluar jam 10.30, nanti setelah itu melakukan penyemprotan disinfektan. Nanti yang shift siangnya jam 13.00 sudah disemprot yang shift siang,” ucap Dedi, Rabu (8/9).
Terkait pengawasan yang dilakukan oleh pihak sekolah, kata Dedi, pihaknya sudah menyampaikan ke sekolah. Kalau terjadi kasus di sekolah, ditangani segera oleh satuan pendidikan, laporkan dengan Puskesmas setempat dan tangani, bila perlu dibawa ke rumah sakit dan sekolahnya di tutup sementara.
“Terus kalau ada pemberlakuan dari pemerintah kabupaten/kota yang sifatnya PPKM atau PPKM kedepan naik level lagi, maka hentikan sementara sesuai aturan di tanggal PPKM tersebut. Tapi, setelah selesai itu berlaku kembali,” ucap Dedi.
Terkait vaksinasi siswa, kata Dedi, vaksin itu hanya cara mempercepat untuk melakukan PTM terbatas, tapi tidak menjadi sarat kalau yang PTM terbatas itu harus d vaksin. Itu sambil berjalan paralel, nanti di sekolah pun vaksinasi tetap berjalan akan dilakukan sistem peduli lindungi.
Dedi menambahkan, vaksinasi guru lebih banyak di menengah pertama daripada menengah atas, karena saat itu dibuatnya yang guru menengah atas belakangan. Jadi untuk persentase untuk guru pendidikan di level menengah atas 68,80 persen. Tapi kalau total guru SMP, SD dan PAUD itu sudah di 82 persen.
“Hanya sekolah saat ini baru mencapai 28 persen untuk SMA, pelajar level 12 tahun SMP sudah mencapai 63 persen, kalau tidak salah. Insya Allah di bulan September-Oktober ini terus fokus naik,” paparnya.
Menurut dia, pihaknya sudah menyampaikan ke setiap sekolah terkait syarat PTM terbatas. Pertama menyediakan, kedua layanan. Jadi PTM disiapkan, PJJ disiapkan, jadi layanan ini sudah siap dua-duanya. Kedua, orangtua diberikan hak pilihan buat anaknya apakah mau PTM terbatas atau PJJ, apabila pemberlakuan dari pemerintah kabupaten/kota atau provinsi terkait level PPKM, maka harus tunduk dengan itu.
“Selain itu ada daftar ceklis dari izin orang tua, sarana prasarana terus evaluasi pengawas, sebagainya termasuk kursi meja 1,5 meter itu dilakukan di daftar ceklis itu,” pungkas Dedi. (CP-06)
Be the first to comment on "1.471 SMA dan SMK di Jawa Barat Mulai Gelar PTM"