Asik Ngamer di Bulan Ramadhan, Petugas Gabungan Amankan 5 Pasang Mesum

KESAMBI – Petugas gabungan dari TNI, Polri bersama Satpol PP merazia sejumlah hotel melati di wilayah Kota Cirebon. Dalam operasi penyakit masyarakat (Pekat) di Bulan Suci Ramadhan, petugas mengamankan 5 pasangan mesum.

Razia yang berlangsung pada, Selasa (14/5) malam ini menyasar lima hotel yang dinilai kerap disalahgunakan menjadi tempat maksiat.

Kasi Pengendalian Operasi Satpol PP Kota Cirebon, Herbinawan mengatakan, kelima pasangan yang bukan suami istri tersebut ditangkap petugas sedang berduaan di dalam kamar hotel melati di sekitar Kota Cirebon.

“Meskipun bulan Ramadan, ternyata terdapat 10 orang atau 5 pasangan mesum yang kepergok sedang berduaan di kamar hotel melati layaknya suami istri,” kata Herbinawan.

Bahkan, terdapat pula pasangan yang mengaku sebagai pasangan suami istri (pasutri). Namun, ketika petugas memeriksa identitas dari pasangan tersebut, yang bersangkutan diketahui bukanlah suami istri. Mereka pun diangkut petugas ke Kantor Satpol PP.

“Kedepannya, petugas gabungan akan terus melakukan razia secara rutin hingga Idul Fitri nanti,” ujar dia.

Dikatakan Herbinawan, jauh-jauh hari pihaknya sudah memantau aktivitas di hotel melati tersebut. Bahkan, menurutnya,  hotel tersebut sering digunakan sebagai tempat prostitusi. Menurutnya, razia dilakukan sebagai bentuk penegakan Perda Nomor 9 Tahun 2003 mengenai ketertiban umum yang di dalamnya terdapat pasal yang menyangkut praktek protitusi.

“Kalau yang terjaring ini ada yang melanggar praktek prostitusi akan diproses. Karena Kota Cirebon melarang praktek prostitusi,” ujarnya.

Herbinawan menjelaskan, semua yang terjaring akan didata di Kantor Satpol PP, untuk PSK akan diserahkan ke rumah rehabilitasi sosial di Palimanan,  dan untuk pasangan selingkuh lainnya akan dipanggil orang tua atau keluarganya.

“PSK akan kami kirim ke rehabilitasi Palimanan. Dan, untuk pasangn selingkuh akan dipanggil orang tuanya atau keluarganya,” jelasnya.

Diharapkan, razia rutin Satpol PP ini menimbulkan efek jera,  agar hotel-hotel kelas melati tidak disalahgunakan untuk praktek mesum dan prostitusi.

“Hotel tempat istirahat, bukan tempat mesum,” tegasnya. (CP-02)